Aktivis Lintas Generasi Gelar Halal Bi Halal &Konsolidasi Kembali Ke UUD 45

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Guna menyikapi perkembangan kehidupan Berbangsa dan Bernegara, dianggap sudah menyimpang dari PANCASILA & UUD 45, karna itu Front Nasional, Aksi Bersama Rakyat (AKBAR), gerakan kembali UUD 1945, serta Aliansi Gelora Bung Karno, menggelar acara Halal Bi Halal dan Konsolidasi People Power Jakarta, di Aula Kebangkitan Nasional (eks Gedung Stovia), Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2016) pukul 10.00WIB.

Kegiatan ini diawali dengan acara seremonial, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Pembacaan Pancasila, doa Pembukaan, serta dilanjutkan dengan sambutan dari beberapa tokoh pergerakan rakyat yg hadir, diantaranya Letjen (Purn )TNI MARINIR Soeharto Ketua Front Nasional, Sri Bintang Pamungkas, Sunarto aktivis 98, dr Zulkifli, Buya Erwin, Romy aktivis 98 yang juga perwakilan alumni Universitas Indonesia, dsb.

Dalam sambutan nya, Letjen (Purn )TNI MARINIR Soeharto mengatakan bahwa acara ini digelar bertujuan untuk memperkuat tali persatuan, kesatuan dan persaudaraan sejati, dari semangat persatuan sebagai anak bangsa, yang masih peduli terhadap kondisi negerinya, tanpa rasa kepedulian itu, tak mungkin terjadi acara ini.

“Selain agar tali silaturahim diantara kita sebagai anak bangsa Indonesia, semakin kokok, maka kita pun konsolidasi kan diri untuk menyikapi kondisi negeri yang semakin kehilangan arah, mari kita perkuat persatuan untuk Selamat kan negeri dengan cara kembali ke Pancasila &UUD 1945 secara murni dan konsekuen,” tandas mantan DanPuspom ABRI di era tahun 1998 ini di depan 50-an orang yang hadir dalam acara tersebut.

Setelah acara sambutan sambutan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan.acara ramah tamah, usai sesi ramah tamah dilanjutkan penyampaian orasi dari para tokoh yg hadir. Salah seorang yang hadir dan kemudian didaulat untuk menyampaikan orasi, yakni Romy aktivis 98 perwakilan alumni Universitas Indonesia.

Dalam orasinya, ia menyampaikan bahwa kemelut yang terjadi di negeri ini, disebabkan oleh adanya perubahan tatanan konstitusi yang meninggalkan arah, tujuan dan cita-cita berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Gerakan Reformasi 98 tidak mengagendakan amandemen UUD 45, tapi kenyataannya gerakan mahasiswa 98 dibelokkan dan ditunggangi kepentingan asing, dengan agendanya bukan saja mengamandemen UUD 45, tapi merubah dan membelokkan arah dan tujuan negeri ini, akibatnya negeri ini, kini berada di ambang kehancuran, tidak ada jalan untuk menyelamatkan Negeri ini, kembali ke UUD 45, melalui people power,” tegas Romy.

Selain, mendengarkan orasi dari Romy, audens disuguhkan orasi dari Budi Sujana (74) perwakilan dari Gerakan Bela Negara, mengatakan bahwa untuk menggalang kekuatan, perlu terlebih dahulu hilangkan ego pribadi, kelompok maupun golongan, tanpa hilangnya ego tersebut, mustahil people power dapat terwujud.

“Hilangkan Rasa Ego itu, mari galang persatuan yang kuat untuk mewujudkan people power,” tandas Budi Sujana pensiunan dosen Seskoal dan Lemhanas di era 80-an.

Situasi forum pun nampak semakin hangat dan bergelora, ketika Sri Bintang Pamungkas aktivis yang pernah dikenai tuduhan subversif di era Order Baru ini, menyampaikan orasinya.

Menurut Sri Bintang Pamungkas bahwa apa yang terjadi saat ini, disadari atau tidak merupakan hasil suatu skenario besar (grand design) kepentingan asing dan aseng, yang sudah dipersiapkan puluhan tahun silam, mereka ingin kembali menjajah negeri Nusantara ini tidak dengan cara konvensional, tapi melalui perang asimetris, sehingga dengan mudahnya asing maupun aseng (Tionghoa) menjajah negeri ini, ini sangat berbahaya bagi kehidupan peradaban bangsa Indonesia.

“Tidak ada cara lain, agar dapat menyelamatkan bangsa dan negeri ini, harus melalui gerakan people power dengan dukungan TNI yang mencintai negerinya, gerakan ini bukan hanya sekedar ganti rezim dan ganti sistem, tapi untuk mempertahankan kedaulatan NKRI, aksi ini mesti diarahkan ke MPR kita tuntut agar MPR menggelar Sidang Istimewa, untuk kembali ke UUD ’45,” tandas Sri Bintang Pamungkas mantan anggota Fraksi Persatuan Pembangunan DPR RI di era Orba yg dicopot dan di penjara kan oleh rezim Soeharto.

Pasca penyampaian orasi Sri Bintang Pamungkas, dilanjutkan dengan penyampaian pandangan dari tokoh tokoh lainnya yang bernada dan berpesan sama dengan orator terdahulu, kemudian acara ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri, sebagai penyemangat untuk sebuah langkah Perjuangan menyelamatkan NKRI. SEMOGA.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.