Bappenas Menerima Kunjungan Putri Maxima dari Belanda

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brojonegoro, telah menerima HRH Princess Maxima of the Kingdom of the Netherlands, yang juga bertindak sebagai Penasehat Sekjen PBB di bidang Inclusive Finance and Development dan sebagai Ketua Kehormatan G-20 Bidang Global Partnership for Inclusive Finance, Jumaat,2/9/2016.

Pertemuan diadakan di Ruang Tamu Menteri-SG 1-2 dan berlangsung dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 16.15 WIB. Kunjungan ini nampaknya terkait dengan akan diadakannya KTT G-20 di Hangzhou, China, 4 September 2016, di mana Inclusive Finance akan menjadi suatu tema penting.

Dalam pertemuan tersebut ke duanya mengakui bahwa peran keuangan dan sektor perbankan adalah sangat penting dan Payment System yang seyogyanya semudah mungkin dilakukan oleh rakyat dan Ratu Maxima menyinggung pula beberapa hal yang harus dikerjakan oleh Indonesia terutama yang paling esensial adalah dia dalam menyebut dalam bahasa kita eKTP.

“Single national identity itu hal yang paling penting kalau kita ingin financial inclusion. Supaya kita tahu berapa besar penduduk Indonesia yang sudah punya akses keuangan,” kata Bambang usai menggelar pertemuan dengan Ratu Maxima yang merupakan Istri dari Raja  Belanda Willem-Alexander ini.

Kemudian dalam diskusi juga bicara mengenai pentingnya tabungan pos. Tabungan pos sudah dilakukan studi mendalam oleh Bappenas.

“Tabungan pos ini sangat potensial untuk mendukung keuangan inklusif. Karena daya jangkau kantor pos sampai ke desa-desa sampai ke pelosok-pelosok. bisa dipergunakan juga untuk membuat orang lebih mudah mengakses sistem keuangan, tentunya kami mengusulkan tabungan pos,” jelas Bambang.

Pemerintah akan menugaskan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yaitu PT Pos Indonesia (Persero) untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan perbankan. Nantinya PT Pos Indonesia akan memiliki fitur layanan baru yaitu Tabungan Pos.

Bambang Brodjonegoro mengatakan, penyelenggaraan Tabungan Pos ini sebelumnya‎ telah melalui kajian dari Bappenas. Hasilnya, adanya Tabungan Pos sangat potensial untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia.

“Karena daya jangkau kantor Pos sampai ke desa-desa, sampai ke pelosok-pelosok. Jadi bisa dipergunakan untuk membuat orang lebih mudah mengakses sistem keuangan. Tentunya kami mengusulkan Tabungan Pos,” ujar dia.

Bambang menambahkan, kantor pos bersama dengan BRI sebagai bank milik pemerintah yang sudah ada di pelosok daerah akan bersama-sama memperluas akses keuangan kepada masyarakat.

“Kita ingin tabungan pos dan BRI bersama-sama memperluas penetrasi sektor perbankan ke masyarakat secara umum dan diharapkan nantinya tidak ada lagi rakyat yang seolah-olah terkucilkan dalam masalah ini,” Ujar Bambang.

Dalam kunjungannya ke Kantor Bappenas yang ke dua kali ini (pertama di Era Presiden SBY) , Ratu Maxima juga membuka pintu kepada Indonesia untuk bisa belajar dari Belanda mengoptimalkan pemanfaatan Kantor Pos dalam menampung tabungan masyarakat.

“Belajarlah dari Belanda, kalau membahas tentang Tabungan Pos yang sukses dan di sana ada Bank ING,” pungkas Bambang.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.