Bentuk Generasi Cerdas Berkarakter, Paud Cikal Harapan 2 Bsd Beri Bantuan Panti Asuhan
Jurnalline.com, TANGSEL – Beragam cara untuk memperkenalkan cara bersosial kepada sesama sejak dini, seperti yang di ajarkan oleh Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Cikal Harapan 2 BSD, di bawah naungan Yayasan Permata Sari yang memberikan paket sembako kepada Yayasan, Pesantren dan Panti asuhan Nurul Ihsan yang terletak di Kp Momonggor, Rt 01/001, Keranggan, Setu, Kota Tangerang Selatan. Kamis, 12/10/2017, pagi.
Kepala Sekolah Paud Islam Cikal Harapan 2 BSD Siti Aisyah S.Pd mengatakan, Kegiatan sosialnya tersebut adalah kegiatan rutin yang adakan setiap tahunya.
“Sebanyak 75 siswa Paud memberikan saluran bantuan berupa sembako kepada yayasan Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Nurul Ihsan, pemberian yang dilalukan merupakan pembekalan dan pembelajaran tentang pembentukan generasi cerdas berkarakter dengan berbagi antar sesama mereka,” kata Aisyah
Selanjutnya Aisyah mengatakan, Bantuan yang disalurkan berupa Sembako serta dana untuk operasional untuk mereka, yang diambil dari tabungan anak-anak yang disetujui oleh walimurid sekaligus dalam rangka memperingati Bulan Muharram dan juga merupakan suatu pembekalan karakter untuk anak-anak di masa yang akan datang.
Di tempat yang sama, Fardiah selaku Ketua Pengurus Yayasan Permata sari mangatakan, pihak Yayasan sangat mendukung program sosial dari Paud Cikal Harapan 2 Bsd.
“Pastinya kami dari Yayasan sangat mendukung program ini, bahkan Yayasan kami juga membuka sekolah kita yang berada di mampang itu khusus bergerak di sosial, kami gratiskan sgala fasilitasnya termasuk seragam sekolah dan lain sebagainya, tentunya kegiatan ini atas kerja sama kita semua, baik dari Ibu Sutiani Burhanudin, Bagian Pendidikan Non Formal yang bergerak memberikan pelatihan kepada para Walimurid,”terangnya di lokasi penyaluran sembako.
Di tempat yang sama, H Sobari Pemilik Yayasan, Pesantren dan Panti asuhan Nurul Ihsan mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dengan adanya bantuan dari Cikal Harapan 2 Bsd.
“Saat ini santri yang di sini jumlahnya 104, dengan 5 pengajar sukarela, dulu waktu sebelum ada pemekaran, kita masih menerima bantuan dari pemerintah, namun ketika pemekaran Yayasan ini tidak tersentuh oleh pemerintah, saya berharap pemerintah perduli tentang keberadaan kita, juga tanggap dengan permohonan dari yayasan, terutama panti asuhan seperti ini,” jelasnya
(Tb)
