DPRD Banyuasin Sidak Proyek Jalan Desa Sidangmas

Spread the love

Jurnalline.com, BANYUASIN (SUMSEL) – Menyikapi keluhan masyarakat terkait bangunan jalan antar desa yang diduga di bangun asal asalan, Komisi III DPRD Kabupaten Banyuasin melakukan sidak kelapangan, proyek pembangunan jalan cor beton yang terletak diantara Desa Sidangmas menuju Desa Rimba Alai Kecamatan Banyuasin III, baru selesai dibangun kondisinya sudah rusak berat.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Banyuasin, Joko Aminoto mengatakan, Saat sidak ke lokasi pengecoran jalan penghubung Desa Sidangmas menuju Desa Rimba Alai tersebut, yang dianggarkan dari dana APBD Kabupaten Banyuasin tahun 2016, dikerjakan oleh Dinas PU Kabupaten Banyuasin. Proyek tersebut menggunakan anggaran belum genap satu tahun kini kondisinya sudah rusak parah.
“Kami ketua komisi III perhatian maka kami perlu untuk menyidak poyek tersebut, proyek ini masih dalam fase pemeliharaan Kontraktor, mengapa cepat sekali rusak, kontraktor mesti bertanggung jawab,” Terang Joko.
Masih diungkapkan Joko, Proyek jalan tersebut wajar rusak indikasinya dalam proses  pembangunan matrialnya tidak sesuai dengan spek. atau tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang sudah di tentukan.
Dikatakan Joko, kerusakan jalan ini sudah cukup parah. Sehingga cor beton hancur bahkan sudah menjadi kubangan lumpur yang tidak bisa dilalui oleh masyarakat. Untuk kerusakan jalan yang dicor, jika di totalkan mencapai 100 meter lebih. Hal ini tentu disesalkan, karena akan mencoreng nama Kabupaten atas buruknya kwalitas pembangunan di Banyuasin.
“Kalau bicara soal teknisi kita belum tahu apa memang kwalitas yang buruk atau memang faktor alam yang sedang tidak mendukung, secara logika wajar saja hancur disaat kondisi musim hujan dan jalan baru dicor sudah dilintasi mobil wajar saja rusak. Namun walaupun demikian kontraktor wajib memperbaiki kerusakan jalan ini, karena itu sudah tanggung jawab mereka,” ujarnya
Hal yang sama dikatakan Wakil Ketua DPRD Banyuasin H Muhammad Sholih. SPDI, bahwa lolosnya proyek asalan seperti ini akibat lemahnya pengawasan dari instansi terkait.
“Sudah sering saya katakan, panitia pemeriksaan merupakan benteng terakhir untuk menentukan apakah proyek itu bisa di terima atau tidak, kalau seperti ini artinya pengawasanlah yang lemah,” tuturnya
Kedepan lanjut Politisi Hanura ini, Pemkab Banyuasin harus memperkuat proses pengawasan dan mereka yang ditugaskan di tim pengawasan kiranya memang orang-orang pilihan yang berintegritas.
“Kedepan kita akan coba bahas peningkatan kwalitas pengawasan agar kejadian seperti ini tidak terulang untuk kedua kalinya,” pungkasnya.
(Pad/Mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.