HALAL BI HALAL AKTIVIS FAMRED UNTUK TUNTAS KAN AGENDA REFORMASI

Spread the love

Jurnallne.com, Jakarta – Acara halal bi halal pasca HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1437 H ini terselenggara karena bertemunya kami dengan kawan-kawan usai Ramadhan dan saling bercengkrama sehingga terlontar di benak untuk membuat acara tali silatuhrahmi yang akan mempertemukan kawan-kawan baik yang sudah menjadi stafsus presiden, menjadi dekan di kampus atau apapun nama jabatan yang sekarang karena kita terbentuk dari panasnya aspal jalanan bukan karena dari kampus kita, jadi yang membentuk kita adalah universitas jalanan.

Hal tersebut di katakan ketua panitia halal bihalal, Hari Purwanto, bahwa pertemuan ini ada panggilan yang sama-sama kita paham bahwa ada agenda-agenda reformasi belum tuntas sampai saat ini merupakan PR kita.

“Ada yang menyampaikan ke saya bahwa sukses terukur bukan berapa jumlah kekayaannya, saat ini yang namanya keadila rakyat yang belum terwujut maka energi kita belum selesai sampai akhir hayat kita,” ujar Hari saat memberikan sambutan dalam acara halal bi halal yang bertajuk ”Tiada Perjuangan Tanpa Pengorbanan, Tiada Kemerdekaan Tanpa Keringat, Darah Dan Air Mata” di selenggarakan Aktifis 98 FAMRED (Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi) di Hotel Mega Proklamasi Jakarta, Kamis (14/07/2016).

Sementara di tempat yang sama Calon Bupati Maluku Tengah/Komisaris PT. Semen Tonasa, Wahab, mengungkapkan bahwa dulu kita selama dalam perjuangan di 98 hanya satu musuh kita yaitu suharto, kami ditemukan di jalanan maka dari itu saya tidak hentinya bersyukur dimana saya bertemu kembali sama teman-teman dalam forum silatuhrahmi hari ini, dalam islam siapa yang menjalin tali silaturahmi maka kita akan dipanjangkan umur.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Esekutif CBA, Ucok Sky Khadafi, mengatakan tidak terasa 18 tahun berlalu dan pada saat itu kita sangat berani menggulingkan Soeharto, coba sekarang kalian apakah berani..? Saya yakin saat ini tidak berani karena kalian sudah makan uang APBN. tutupnya

Hadir juga di acara itu Standart Kia aktivis 80-an, Masinton Pasaribu aktivis Famred yang kini menjadi anggota DPR RI, Arif Rahman staf Menhan di era Rezim Jokowi -Jk dan sekitar 50-an orang aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta pada era 98 hingga era 2000-an, mereka bersepakat bahwa perlu adanya forum pertemuan antar aktivis yang digelar secara rutin untuk saling berkomunikasi dan saling mendukung dalam perjuangan menuntaskan reformasi.

(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.