Harga Cabai Anjlok Petani mengeluh

Spread the love

Jurnalline.com – KYG –  Para petani cabai di wilayah Bumi Bende Seguguk, mengeluhkan harga cabai yang mereka panen terus anjlok.  Saat ini harga cabai merah di tingkat petani hanya dihargai Rp 8-9  ribu/kiligram. Padahal, sebelumnya harga cabai merah besar mencapai Rp 13-15 ribu/kg. Kondisi tersebut membuat petani terpukul karena mengalami kerugian besar saat panen.

Tomasyah salah satu kelompok tani di Desa Muara Burnai I Kecamatan Lempuing Jaya OKI, saat menyampaikan keluhanya dihadapan Bupati OKI H Iskandar SE saat panen raya cabai merah, bahwa belakangan harga jual di tingkat petani terus menurun daripada biaya yang harus dikeluarkan. “Selama ini harga cabai ini mahal, tetapi pada bulan ini saat kami memasuki musim panen, hasil panen kami ini hanya dihargai oleh tengkulak Rp 8-9 ribu/kg, sebelum kami panen beberapa bulan lalu cabai ini harganya mencapai 30-40 ribu/kg, tetapi sekarang berangsur turun hingga Rp 8-9 ribu/kg sekarang ini,” kata Tomasyah.

Menurut Tomasyah beruntung, ada bantuan pompa dan sumur bor dari Dinas Pertanian untuk mengairi lahan cabai petani. “Kalau tidak ada bantuan sumur bor dan pompa dari pemerintah, pasti kami sudah gulung tikar, karena tidak mungkin untung, yang ada kami merugi besar, tapi untung saja ada bantuan dari pemerintah jadi meski harganya murah, kita tidak begitu mengalami kerugian yang begitu besar,” ungkapnya juga dihadapan Kepala Kantor BI Perwakilan Sumsel.

Para petani cabai menginginkan, pemerintah bisa mengendalikan harga cabai ditingkat petani, jangan sampai anjloknya harga cabai itu karena permainan para tengkulak. “Kami lihat harga cabai ini dipasar dijual dengan harga Rp 15-17 ribu/kg, sementara dari tangan kami para petani hanya dihargai Rp 8-9 ribu/ kg, kami berharap pemerintah turun tangan,  jangan sampai ada permainan para tengkulak, sehingga merugikan kami,” terangnya.

Bupati OKI H Iskandar, SE mengapresiasi kerja keras para petani cabai di OKI yang sudah membantu pasokan komoditi cabai di Sumsel. “Selama ini masyarakat mengeluhkan harga cabai yang sangat tinggi, karena cabai dipasok dari pulau Jawa, oleh sebab itu pemerintah Kabupaten OKI bekerja keras untuk membantu pasokan cabai, sekarang pasokan cabai lokal melimpah sehingga harganya turun, harganya yang sangat rendah, giliran petani yang mengeluh, ini tentu akan kita carikan solusinya agar masyarakat menikmati harga cabai yang normal, petani juga dapat menjual cabai hasil penenya tidak begitu rendah,” ujar Iskandar.

Syarifudin, SP, M.Si Kadin Pertanian OKI

Syarifudin, SP, M.Si Kadin Pertanian OKI

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian H Syarifudin, SP, M.Si mengatakan, Rabu (14/10)  untuk musim panen tahun ini biarlah apa adanya namun tanam cabai tahun depan akan disiasati  waktu tanam cabai tersebut ditingkat petani.

“Jangan sampai kita tanam serentak, karena melakukan tanam serentak dengan daerah lain, sehingga hasil panennya melimpah, hal inilah yang membuat harganya murah ditingkat petani, kedepan akan kita siasati cara tanamnya jangan serentak jadi pasokanya normal, dan harganya juga normal,” singkatnya.

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.