JAGA KESEHATAN LINGKUNGAN KRI BANDA ACEH DIFUMIGASI

Spread the love

Jurnalline.com, KOLINLAMIL – Dinas Kesehatan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan fumigasi di kapal perang KRI Banda Aceh-593 yang sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (8/10). KRI Banda Aceh-593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Whisnu Kusardianto, S.E., M.H. ini baru saja selesai Latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) di Laut Natuna, Latihan dengan nama operasi Latihan Siaga Tempur Laut Koarmabar 2017.

Fumigasi dilakukan dalam rangka upaya pemeliharaan alutsista dan menjaga komponen-komponen peralatan utama lainnya unsur kapal perang jajaran Komando Lintas Laut Militer.

Menurut Kadiskes Kolinlamil Letkol Laut (K) dr. Hengky Setyahadi, Sp.B, FINACS, FICS. Kegiatan fumigasi yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari program kerja Diskes Kolinlamil yang diselengggarakan setiap triwulan dengan skala prioritas untuk pemeliharaan kapal perang dari serangan hama diantaranya tikus, kecoa, lalat, laba-laba dan hama lainnya yang dapat merusak kelengkapan peralatan dalam mengoperasikan kapal perang.

Demikian pula, kegiatan fumigasi ini juga dapat membasmi keberadaan nyamuk aedes aegypti yang dapat menyebabkan demam berdarah maupun jenis nyamuk anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria yang mungkin bersarang di kapal perang.

Selain itu, dengan fumigasi tersebut diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan lingkungan yang sehat didalam kapal perang terutama bagi anak buah kapal selama melaksanakan kegiatan dan aktivitas dikapal perang dalam kegiatan operasi maupun selama dipangkalan.

Kegiatan fumigasi oleh tim Diskes Kolinlamil ini dipimpin Letkol Laut (K). Julius R. Siagian, S.E., M.Hum dengan pelaksanaan fumigasi mulai dari penyemprotan/pengasapan sampai bekerjanya obat secara efektif dibutuhkan waktu sekitar 20 sampai 24 jam dengan kondisi ruang-ruang kapal perang tertutup rapat dengan menggunakan obat jenis Methyl Bromide 98 %. Sedangkan untuk bagian atau daerah pojok-pojok kapal, setelah dilaksanakan fumigasi disebarkan Mephos berbentuk tablet guna memaksimalkan pemusnahan tikus, kecoa, lalat dan laba-laba serta hama lainnya. Dan selanjutnya dilaksanakan pengeluaran asap yang mengandung obat tersebut dengan membuka ruang-ruang kapal dan dilaksanakan penyedot udara dengan menghidupkan blower/penyedot udara sampai dinyatakan kondisi aman dan sehat sesuai alat pengukur kesehatan.

(Dispen Kolinlamil/Dian)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.