Jembatan Penghubung Ambruk

Spread the love

Jurnalline.com, Banyuasin (SumSel) – Jembatan Penghubung antara Desa Sukaraja dengan Desa Sukamulya Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (14/9/2016) pagi ambruk. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa, namun mobil truk milik Sulton warga setempat ikut terjun bebas ke dasar sungai.

Secara jelas penyebab ambruknya jembatan beton dengan panjang lebih kurang sekitar 50 meter dan lebar 3 meter tersebut masih belum jelas, namun dugaan sementara ambruknya jembatan lantaran tiang penyangga yang persis di tengah-tengah sungai bergeser akibat besi tiang jembatan sudah lapuk dimakan usia sehingga tidak kuat menahan beban diatasnya.

“Jembatan beton penghubung antara Desa Sukaraja dengan Desa Sukamulya kondisinya memang sudah berumur, dan tiang tengah penyangga sebagiannya diduga ada yang rapuh, sehingga tidak mampu menahan beban berat akibanya jembatan patah,” kata Mamat warga sekitar saat dihubungi jurnalline.com.

Camat Tungkal Ilir, Arifin Nasution, S.Sos membenarkan ambruknya jembatan Penghubung antara Desa Sukaraja dengan Desa Sukamulya, sudah berumur 17 tahun, dibangun  sejak tahun 1999 pada saat ini Kabupaten Banyuasin masih bergabung dengan Kabupaten Muba dan memang selama ini belum pernah mendapat perbaikan.

“Iya, ambruknya jembatan terjadi sekitar pukul 22.00 wib malam, Jembatan ini panjangnya  65 meter dan lebar 3 meter, ini dibangun oleh Dinas PUBM Muba tahun 1999,” jelas Arifin yang di hubungijurnalline.com dari via telpon.

Pemerintah Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin bersama masyarakat berencana tengah mengumpulkan material untuk membangun jembatan darurat, agar kendaraan bisa melintas sehingga perekonomian masyarakat tetap berjala normal.

“Kita akan melakukan swadaya, mengumpulkan material seperti papan dan kayu nibung bersama masyarakat. Insyaallah kalau materialnya sudah cukup besok kita mulai bangun,” ucapnya.

Ambruknya jembatan sudah dilaporkan pemerintah Pemkab Banyuasin, karena kondisinya sangat parah dan cukup mengganggu aktifitas masyarakat, yang tadinya melintasi jembatan tersebut kini harus menempuh jarak 6 km dengan melintasi jembatan lain yang ada di primer 3.

“Sampai saat ini mobil truk yang ikut terjun belum bisa dievakuasi, namun kami akan usahakan meminta bantuan alat berat perusahaan untuk mengangkat mobil tersebut,” tandasnya.

(Martin/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.