Masa Tuntut Kadis Pendidikan Kota Tangerang Dicopot Ditemui Asda III

Spread the love

Jurnalline.com, Kota Tangerang – Gabungan massa aksi Solidaritas Peduli Pendidikan Kota Tangerang, untuk kesekian kalinya turun kejalan dan berorasi menyampaikan aspirasi, tentang rancunya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2017-2018, di depan kantor pusat Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang, Rabu (17/07).

Massa aksi yang terdiri dari berapa elemen masyarakat seperti Patriot Nasional (PATRON), Gerakan Anak Indonesia Bersatu (GAIB), Forum Aksi Mahasiswa (FAM), Banten Corruption Investigation (BCI), Gerakan Pemuda Peduli Bangsa, TOPAN RI, Pegiat Pendidikan, GANNAS Kota Tangerang dan Forum Wartawan Tangerang (FORWAT).

Terus mendesak Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, untuk mencopot Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Abduh Surahman dari jabatannya. Yang mana menurut (peserta aksi-red), Abduh dinilai gagal dalam mengurus dan menangani PPDB Kota Tangerang, tahun ini.

Hal tersebut, dipicu oleh penerapan permen Dikbud No. 17 tahun 2017 tentang PPDB di kota Tangerang, sangat menuai konflik yang gaduh ditengah masyarakat, karena adanya sistem Zonasi, yang dinilai tidak mengedepankan kualitas calon siswa, juga dianggap telah mencederai dunia pendidikan dalam upaya membentuk siswa prestasi.

Salah satu aktifis FAM Septian, saat orasi menuturkan, penerapan aturan pelaksananaan PPDB Kota Tangerang ditingkat sekolah menengah pertama yang telah menggunakan Sistem Zonasi sangat-sangat tidak lagi mengedepankan kualitas siswa berdasarkan Hasil Ujian Nasional dan juga prestasi yang telah siswa raih.

Tentunya, hal ini tidak relevan serta sangat bertolak belakang dengan program daerah (walikota) mengenai “Tangerang Cerdas” yang tengah dijalankan saat ini. Karena jelas-jelas sistim zonasi ini akan mencederai program tersebut.

Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan kebijakan yang sangat yang membuat gaduh masyarakat, salah satunya Kota Tangerang, dalam PPDB yang dilaksanakan, karena tidak mempertimbangkan sosiologis masyarakat, sehingga masyarakat menjadi bingung.

“Ditambah lagi, akan sikap arogansi dan keegois seorang kepala dinas pendidikan kota Tangerang, yang tidak peduli dan berfikir akan hubungan yang sinergis kepada masyarakat”, Tutur Septian.

Aksi solidaritas tersebut sempat diwarnai dengan membakar ban dan sedikit kericuhan, saling dorong antara massa dengan aparat keamanan yang tengah berjaga di lokasi.

Aksi redam saat pendemo di temui salah satu pejabat Pemkot Wawan Fauzi,selanjutnya beberapa perwakilan peserta aksi di ajak naik ke salah satu ruang Rapat untuk bertemu dengan Asda lll Mewakili Pemkot untuk berdialog, karena WaliKota sedang tidak berada di Kantor.

( GusNur/ Iwan )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.