NUNGGU PRESIDEN DATANG, MENTERI PELUK-PELUKAN

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Suasana hangat nan akrab begitu terasa di rapat kabinet paripurna, kemarin. Sambil menunggu Presiden Jokowi datang, para menteri saling melepas kangen, mengobrol santai atau sekadar menanyakan kabar. Beberapa menteri bercanda hingga berpelukan.

Sepulang dari luar negeri, Presiden Jokowi langsung mengumpulkan para menterinya. Ex-walikota Solo itu sepertinya ingin segera membagikan “oleh-oleh” yang dibawa dari kunjungannya selama menghadiri KTT G-20 di China dan KTT ASEAN di Laos. Rapat paripurna pun digelar. Agendanya khusus untuk membahas hasil blusukan dari China dan Laos.
Rapat paripurna kali ini agak berbeda, tidak digelar di Kantor Kepresidenan tapi di Istana Negara. Mungkin karena banyaknya peserta rapat. Hampir seluruh menteri hadir, mungkin hanya Menteri Agama Lukman Hakim yang absen karena sedang mengurus haji di Arab Saudi. Hadir juga Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan sejumlah pimpinan lembaga ekonomi seperti Kepala KEN Soetrisno Backhir, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Rapat digelar pukul 10 pagi. Setengah jam sebelum acara, hampir seluruh menteri sudah berkumpul di Istana Negara. Dandanannya rapi-rapi, berbatik lengan panjang atau berkemeja putih. Seperti biasa, sebelum rapat dimulai, para wartawan diizinkan untuk mengintip jalannya sidang. Sebentar saja. Tak lebih dari lima menit. Usai Jokowi memberi pengantar, para wartawan diarahkan ke luar ruangan. Setelah itu rapat digelar tertutup.
Dan seperti sudah menjadi kebiasaan, sebelum rapat dimulai, para menteri yang hadir saling melepas kangen. Mengobrol santai atau sekadar menanyakan kabar.
Dari semua yang hadir, Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti yang terlihat paling atraktif. Dandanannya pun agak berbeda dari yang lain: dress hitam dengan kaca mata. Tangan kanannya menenteng berkas.
Pemilik maskapai Susi Air ini berkeliling, menyapa sana sini. Hampir semua menteri disapa termasuk Panglima TNI dan Kapolri. Nah, giliran menyapa Seskab Pramono Anung, terlihat keduanya mengobrol sedikit lama. Entah apa yang dibicarakan, namun keduanya terlihat tertawa lepas sekali. Terbahak. Malah Pram membalas candaan Susi dengan memeluknya dari belakang. Usai menyapa Pram, Susi lanjut mendekati Luhut Panjaitan. Dari sana keduanya pun terlihat mengobrol. Luhut membalasnya dengan merangkul Susi.
Tak lama kemudian, Presiden datang bersama Wapres Jusuf Kalla. Suasana akrab berganti menjadi serius. Jokowi duduk bersampingan dengan Wapres JK, tepat di bawah lukisan Presiden Soekarno. Di samping kanannya duduk para Menteri Koordinator: Wiranto, Darmin Nasution, Puan Maharani dan Luhut Panjaitan. Samping kirinya, Pratikno, Pramono Anung, Teten Masduki, dan Sri Mulyani.
Apa yang disampaikan Jokowi? Dalam pengantarnya, Presiden menceritakan hasil pertemuannya dengan para kepala negara di acara KTT G-20 dan KTT ASEAN. Hasilnya, dia bilang persaingan antar negara saat terlihat sekali makin sengit. Semua negara berlomba-lomba berebut arus investasi dan modal yang masuk ke negaranya masing-masing. Berdasarkan realitas tersebut, Jokowi menginstruksikan kepada jajarannya untuk menentukan arah perekonomian nasional, Presiden Jokowi berharap agar para menteri bekerja lebih serius dan fokus bekerja untuk meningkatkan daya saing investasi yang dapat meningkatkan laju perekonomian.
“Ekonomi kita harus berdaulat di tengah laju persaingan global, karena itu seluruh jajaran kabinet dan kepala institusi negara seperti Kapolri, Panglima TNI, dll harus solid bekerjasama dengan seluruh jajarannya melaksanakan program tersebut,” demikian pesan  Presiden Jokowi, seperti yang disampaikan Johan Budi Jubir Kepresidenan kepada pers di Istana, usai rapat paripurna kabinet, Sabtu (11/9/2016).
(IDG/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.