Obyek Wisata Sejarah “Kota Kuno Banten” Yang Melegenda

Spread the love

Jurnalline.com, KOTA SERANG (BANTEN) – Obyek wisata Kota Kuno Banten atau biasa disebut komplek Banten Lama, kurang lebih jarak tempuhnya sekitar 10 kilometer dari Alun – Alun Barat Kota Serang menuju Kasemen dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Sejak tahun 1995, Kota Kuno Banten telah diusulkan ke UNESCO untuk dijadikan salah satu Situs Warisan Dunia.

Di dalam kompleks Banten Lama, pengunjung dengan mudah dapat menemukan peninggalan Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, dan Benteng Spellwijk, Meriam Ki Amuk. Di kawasan tersebut juga terdapat Museum Kepurbakalaan Banten, Masjid Agung Banten, dan Vihara Avalokitesvara, serta Pelabuhan Karangantu, Danau Tasikardi,.

Objek sejarah lainnya yang wajib dikunjungi di kompleks Banten Lama adalah Istana Keraton Kaibon. Berdasarkan cerita sejarahnya tempat ini merupakan kediaman Ratu Aisyah ibu dari Sultan Syaifuddin. Keraton ini dihancurkan Belanda ketika berperang melawan Banten. Tidak jauh dari keraton Kaibon terdapat keraton Surosowan yang merupakan tempat tinggal para sultan Banten pada jaman dahulu. Dimana, keraton Kaibon masih berupa bangunan, keraton Surosowan hanya tinggal sisa-sisa bangunan.

Terbuat dari batu merah dan karang. Di tengahnya terdapat kolam pemandian berbentuk persegi 4 yang konon merupakan pemandian para putri. Tidak jauh dari kedua keraton tersebut terdapat komplek Masjid Agung Banten yang dulunya merupakan komplek masjid yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di Banten. Di lokasi yang berdekatan terdapat Istana Keraton Surosowan merupakan kediaman para Sultan Banten, di antaranya Sultan Maulana Hasanudin hingga Sultan Haji. Masjid Agung Banten merupakan salah satu bangunan peninggalan Kerajaan Banten yang hingga kini masih berdiri kokoh. Dibangun pada tahun 1652, tepat pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin, putera pertama Sunan Gunung Jati (Syekh Syarif Hidayatullah atau Sayyid Al-Kamil adalah salah seorang dari Walisongo)

Masjid ini memiliki beberapa keunikan corak, di antaranya menaranya berbentuk mirip mercusuar, atapnya menyerupai atap dari pagoda khas gaya arsitektur Cina, ada serambi di kiri – kanan bangunan, serta kompleks pemakaman sultan Banten beserta keluarganya di sekitar kompleks masjid.
Di dalamnya, terdapat sembilan makam sultan beserta keluarganya. Makam yang sering dikunjungi pengunjung di antaranya makam Sultan Hasanudin dan makam Sultan Abul Mafakhir.

Makam sultan Maulana Hasanudin beserta keluarga dan para pengawalnya berlokasi di sisi utara Masjid Agung Banten, terdapat dua bagian bangunan pemakaman pada bagian dalam tempat Sultan beserta keluarga, sedangkan di sisi luar makam para pengawal.

Masjid Agung Banten bisa dibilang salah satu masjid tertua di Indonesia juga, karena masjid ini berdiri sejak zaman kesultanan di Banten kira – kira pada tahun 1556. Masjid ini pun menjadi saksi sejarah Banten pernah memiliki pemerintahan kerajaan, Provinsi Banten dahulunya merupakan salah satu kerajaan Islam yang terkenal di Nusantara.

Daerah Banten juga merupakan salah satu pusat penyebaran agam Islam di pulau Jawa. Tidak heran jika Provinsi Banten masih kental dengan tradisi keagamaannya. Banten Lama, sesuai namanya, komplek situs bersejarah ini adalah sisa – sisa peninggalan kejayaan kesultanan Banten pada masa lampau. Banyak wisatawan yang datang untuk melihat – lihat megahnya peninggalan kerajaan Banten.

(Ags/ Angga/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.