OKI Hanya Bisa Pegang 2 kali Adi Pura

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung (OKI) – Untuk kedua kalinya Piala Adipura tak pernah singgah lagi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Supremasi tertinggi untuk penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan ini seakan menjadi barang mahal. Sejak dua tahun belakangan, piala Adipura tidak kunjung datang lagi di “Bumi Bende Seguguk”.

Kepala Badan Pengelolaan Pasar Dan Kebersihan(BP2K) Kabupaten OKI Sudiyanto Djakfar ketika diminta konfirmasi terkait “Lolosnya” Adipura untuk tahun 2016 ini belum dapat memberikan keterangan pasti.

Beberapa kali jurnalline.com mendatangi kantor BP2K OKI, namun juga tidak berhasil menemuinya, walau hanya untuk meminta informasi. Begitu juga dengan permintaan wawancara melalui pesan singkat, Kepala BP2K ini pun tidak menggubris. Hal ini berbeda dengan sebelumnya, Sudiyanto dikenal cukup akrab dikalangan pewarta.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) H. Ambiah mengatakan kegagalan Pemkab OKI untuk meraih Adipura dikarenakan persaingan untuk merebut kembali Adipura semakin ketat. Untuk tahun ini saja, di Provinsi Sumsel hanya empat wilayah yang berhasil meraih Adipura, “Tahun ini, hanya beberapa daerah yang berhasil meraih Adipura, ini menandakan persaingan semakin ketat,” Ungkapnya.

Terlepas dari itu, Dirinya menampik kabar jika Pemkab OKI tidak serius untuk menjaga lingkungan dan kebersihan, ” Ini semata-mata dikarenakan persaingannya semakin ketat, Pemkab OKI sudah berusaha dengan maksimal untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terlepas ada penilaian Adipura atau tidak, wilayah kebersihan lingkungan tetap dijaga semaksimal mungkin,” Ujarnya.

Seperti yang diketahui, Kabupaten OKI merupakan salah satu dari 14 wilayah di Sumsel yang gagal meraih Adipura. Untuk di Provinsi Sumatera Selatan ini sendiri, daerah yang mendapatkan Piala Adipura yakni Kota Palembang, Pagaralam, serta Kabupaten Musi Banyuasin.

Adapun kriteria Adipura terdiri dari 2 indikator pokok yakni: Indikator kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota, serta Indikator pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap.

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.