Pasca Roboh Dua pekan Lalu, Jembatan Cinta Jaya Kembali Dibangun 

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung OKI (Sumsel) – RobohnyaJembatan penghubung Desa Cinta Jaya 1 dengan Desa Pedamaran II yang terjadi hampir dua pekan lalu, sepanjang 30 meter dari panjang total jembatan 100 meter tersebut harus di bangun baru.

Pasalnya kondisi besi jembatan ini sudah keropos sehingga tidak bisa hanya dilakukan dengan perbaikan saja. Tak hanya itu, warga meminta lokasi pembangunan jembatan baru dipindahkan ke tempat lain.

Dinas PU Tata Ruang OKI, Hafidz mengatakan, secara konstruktif  perbaikan tidak memungkinkan untuk biru harus dibongkar dan dibuat baru, dengan menelan dana sebesar Rp 2 miliar.” Itulah tengah diusulkan kepada komisi DPRD kalau mencukupi dananya tahun ini dilakukan 2019 mendatang,”terangnya, Selasa (24/4).

Apalagi ada permintaan warga yang menginginkan agar tiang jembatan dibangun beton, hal ini juga akan menambah biaya pembangunan jembatan. Untuk saat ini pihaknya terus melakukan pembersihan tanaman kumpai yang memenuhi Sungai Babatan dan transportasi warga tetap menggunakan perahu ketek.

Mengantisipasi banyaknya tumbuhan kumpai dari kegiatan pemborongan Lebak, tahun depan akan dibuat anggaran pembersihan sungai dari lelang Lebak Lebong sehingga tidak lagi terjadi peristiwa ambruknya jembatan karena dihantam tumbuhan kumpai ini.

Sementara itu, Camat Pedamaran, Hercoles mengungkapkan,  untuk saat ini tidak ada pilihan lain transportasi warga untuk menyebrang menggunakan perahu ketek. Dalam rapat yang digelar bersama Plt Bupati OKi dan dinas terkait pihaknya juga memaparkan bagaimana kedepannya jalan keluar untuk memperbaikinya jembatan tersebut.”Kami sudah usulkan kalau akan dibuat baru bisa dilakukan di Ujung Desa Cinta Jaya yang berseberangan dengan Desa Pedamaran V. Jika dibangun di Desa Cinta Jaya 1 menghubungkan Pedamaran 1 itu kan sudah ada rencana pembangunan jembatan gantung yang diusulkan dari dana aspirasi Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN,”imbuhnya.

Karena warga tidak mau lagi jembatan dibangun di tempat yang lama, alasannya takut membahayakan warga yang tinggal di pinggir Sungai Babatan yang kerap di penuhi tumbuhan Kumpai saat musim penghujan. Sebenarnya kalau untuk pembersihan Sungai nantinya dianggarkan pada pelaksanaan lelang Lebak sepertinya kurang optimal.

Masih kata dia, Tumbuhan kumpai ini akan selalu ada saat musim penghujan,Bukan karena adanya kegiatan pengolahan Lebak. Ketika air sungai naik maka tumbuhan ini akan ikut terbawa arus sungai, tapi jika nantinya masih harus dianggarkan untuk kegiatan pembersihan saat lelang Lebak Lebong ia  tetap memberikan dukungan penuh pada pemerintah OKI.

(Eka DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.