PEDAGANG TAMAN KOTA 1 BSD MEMBAYAR SEWA MAHAL

Spread the love

Jurnaline.com, TANGERANG SELATAN – Hutan kota atau taman kota 1 (satu) di kawasan BSD Jalan Letnan Sutopo, BSD City, Serpong, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang, Banten kini telah berubah fungsi, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu.

Seperti informasi yang di himpun Jurnalline.com, Zaenael (27) Warga Serpong, yang sering memanfaatkan waktu liburnya terutama di hari Sabtu dan Minggu dengan berolahraga di areal Taman kota dengan luas 2,5 hektar dan ditumbuhi 60 jenis tanaman dengan jumlah pohon mencapai 2.500 pohon ini merasa terganggu dengan kahadiran para pedagang kaki lima yang berjualan di areal Taman kota 1 yang biasanya digunakan sebagai tempat senam, malah menjadi areal pameran mobil dan berdirinya tenda tenda yang sangat mengganggu estetika hutan Kota.

“Pedagang yang berjualan di taman Kota Agak Mengganggu kegiatan Olah raga saya, Taman Kota seperti Pasar kota kalau bisa di tertibkan agar tidak berjualan di dalam area Taman kota,” pungkasnya, Minggu (18/12).

Ia juga menambahkan area taman kota sebagai fasilitas umum untuk sarana olah raga dan paru paru Kota,  maka selayaknya tidak dipergunakan sebagai area berdagang yang semakin hari semakin padat saja terlebih saat weekend

Sementara itu seorang Pria berinisial A (20) yang membuka lapak daganganya setiap hari sabtu dan minggu, di Taman Kota 1 BSD merasa dirinya telah memberi jatah 200 Ribu setiap bulanya untuk uang sewa kepada Salah satu pedagang yang tergabung dalam sebuah Asosiasi, melalui salah satu pelayan dari kantin yang berada di tempat tersebut.

“Saya kesal, kita kan di sini berdagang juga membayar sewa, kalo terlalu padat seperti ini lapak saya jadi terhalang oleh stand lain, di sini tadi ramai, tapi kalo lapak saya ketutupan stand kan pengunjung jadi sulit untuk melihat dagangan saya, saya di sini membayar 200 ribu sebulan tapi saya buka lapaknya hanya hari sabtu dan minggu saja, saya membayar kepada salah satu pedagang. setahu saya dia dari Asosiasi Kaki lima, kata dia sih uang itu untuk fasilitas kita, memang sih saya sempat heran, klo memang uang itu untuk fasilitas kita, kenapa program atap yang akan di buat untuk pedagang, masing masing di mintai iyuran dari 200 ribu sampai 500 ribu,” pungkasnya (18/12).

Tak hanya itu saja, ada juga yang membayar kepada pengelola dengan nominal 100 ribu setiap harinya, Al ( 36 ) warga kampung dadap yang menyewakan sejumlah mobil mainan miliknya,

“Ya, saya di sini membayar sewa 100 ribu sehari, saya hanya hari sabtu dan minggu saja di sini,  bicara untung ruginya saya terima konsekwensinya, walaupun sebenarnya nominal segitu menurut saya sebenarnya berat, saya sempat menawar dengan sewa sehari 50 ribu, tetapi tidak di ijinkan oleh seseorang itu,  alasanya sih uang itu untuk merawat daerah taman Kota 1 BSD ini, seperti mengganti konblok dan merawat lingkungan sini, memang jika di bandingkan tempat lain di sini cukup mahal sewanya, ya itulah suka duka usaha penyewaan mobil seperti ini,  kalau lagi hujan ya saya tombok, kalau tidak hujan saya hanya berharap pengunjung ramai, ” ujarnya Minggu (18/12).

( Tb.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.