PEMUSNAHAN BUKU KIRI BERLEBIHAN

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta Istana Kepresidenan menganggap adanya pemusnahan terhadap buku-buku berpaham kiri, seperti komunisme. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hal itu adalah langkah yang overdosis.

“Kalau menurut saya, pemusnahan buku (berpaham kiri) itu sudah langkah overdosis,” ujar Pramono saat ditemui di kantornya, Selasa (17/5/2016). Dalam kamus bahasa Indonesia, overdosis berarti kelebihan obat.

Beberapa hari terakhir beredar rencana pemberangusan dan pemusnahan buku-buku berpaham kiri. Sejumlah pihak mendukung rencana itu agar terealisasi. Salah satu pendukungnya adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono.

Jenderal Mulyono menyatakan pihaknya mendukung tindakan pemberangusan buku-buku berpaham kiri. Menurutnya, buku-buku berpaham kiri melanggar aturan hukum. Namun dia tidak merinci buku apa saja yang harus dilarang terbit.

Dukungan serupa datang dari Pelaksana Tugas Ketua Perpustakaan Nasional Dedi Junaedi. Ia menilai keberadaan buku-buku berpaham kiri meresahkan. Meski begitu, Perpusnas, kata dia, akan tetap menyimpan buku-buku terkait paham kiri. Akan tetapi, ia menambahkan, apabila ingin mengaksesnya harus mendapat izin Kejaksaan seperti zaman Order Baru.

Pramono menegaskan kembali bahwa Presiden Joko Widodo sudah mewanti-wanti agar para pejabat negara tidak bertindak berlebihan terhadap hal-hal berpaham kiri. Oleh karena itu, pemberangusan buku berpaham kiri jangan sampai terjadi.

“Hormati kebebasan berekspresi, membaca juga, jangan bertindak berlebihan. Saya sudah koordinasikan lagi hal ini sama beliau (Presiden Jokowi) dan pejabat lainnya,” ujarnya.

(J.A/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.