Pencarian Wulan Korban Tenggelam belum menuai Hasil

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung OKI (Sumsel) – Pencarian korban tenggelam  Seli Wulandari (18) warga Kelurahan Kedaton RT 06 Lingkungan III Kecamatan Kota Kayuagung  di Sungai Komering, sampai sekarang belum menemukan hasil, Jum’at(23/03) .

Humas SAAT Palembang, Dayu Willy mengatakan, penyisiran dilakukan dari lokasi kejadian tetap menuju ke arah utara mengikuti arah arus sejauh 2 NM ( 3.7 KM )  lokasi yang dicurigai namun hasilnya masih nihil.” Kami kesulitan karena arus sangat deras hingga sore ini, Namun kami akan terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban, pencarian ini akan kami lanjutkan besok hari ,”terangnya.

Untuk melakukan pencarian tersebut, pihaknya yang menggunakan cara circle ( membuat gelombang arus dengan perahu ) melakukan penyisiran di aliran Sungai di sisi sebelah kanan dan kiri Sungai Komering.

Berbagai alat diturunkan satu unit Perahu Karet Basarnas, satu unit  Speed BPBD K OKI, satu unit perahu Fiber BPBD  OKI, dan 4 empat unit perahu sampan Masyarakat.

“Pada hari ketiga ini, tim nya akan melakukan rapat terlebih dahulu, karena jika masih belum ditemukan pada waktu tiga hari bisa dilanjutkan hingga tujuh hari.” Tapi kami lihat besok, mudah-mudahan segera ditemukan,”imbuhnya.

Selain peralatan ada tujuh petugas dari Basarnas Palembang, lima orang dari Polsek Kayuagung, 15 orang dari BPBD OKI, lima orang dari PMI Kayiadan dan 10 orang masyarakat dalam membantu pencarian ini.

Sementara itu, Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin MM mengungkapkan, penyisiran sudah dilakukan hingga Desa Arisan Buntal  menuju radius 5 km dari TKP, tapi belum membuahkan hasil.

Kalau dilihat dari medan sungai banyak tikungan, seperti  tikungan Sungai Buntu, Sungai Janda dengan arus yang sangat deras..” Bisa jadi korban ada di area putaran tikungan di area Ilir ataupun berbalik ke bawa,”imbuhnya.

Dari pantauan Jurnalline.com di rumah korban, terpasang satu unit tenda dan puluhan kursi plastik yang berjejer dibawah tenda. Keluarga dan warga terus berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa. Ibu korban pun tidak bisa ditemui karena pingsan.

Kakek korban, Selamet (65) mengaku, tidak memiliki firasat cucu pertamanya ini akan pergi selamanya. Karena pagi  Kamis (22/3) ia dan korban masih  menyadap karet.” Kami juga pergi ke kantor Lurah Kedaton mengurus e-KTP,”kenangnya.

Biasanya setiap akan pergi Wulan selalu ingin ditemani. Tapi pada hari nahas itu ia tidak pamit untuk mencuci motor dan main air di pinggir Sungai Komering. Tiba-tiba tiba dapat kabar cucunya tenggelam.

Masih kata dia, tidak ada firasat apapun dengan kepergian Wulan, hanya saja ibu korban tiga hari lalu mendapat mimpi dibisikkan Wulan dalam mimpi korban mengatakan ” jangan fikirkan Wulan bu”.

Ada satu keinginan Wulan yang belum bisa di wujudkan, ia ingin mengikuti paket C dan menjadi anggota Sat Pol PP.” Tapi keinginan ini tidak bisa diwujudkan dia sudah pergi lebih dulu,”tandasnya.

(Eka DH)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.