Permen Jari Terus Dipantau BNN

Spread the love

Jurnalline.com, Lubuklinggau (Sumsel) – Peredaran permen jari di Kota Lubuklinggau cukup banyak penyeberannya. Itu berdasarkan survei dan inspeksi yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau.

“Sudah banyak ditemukan,” kata Kepala BNN Kota Lubuklinggau, Ibnu Mundzakir.

Pihaknya mengaku, Sabtu (15/10) melakukan suvei dan menemukan permen jari yang dijual sejumlah pedagang disejumlah lingkungan area sekolah. Yakni di SD Pemiri dari 16, 17, 18 sampai 22. Termasuk di taman kanak-kanak (TK) sekitarnya. Lalu di simpang periuk, Marga Mulia dan Karya Bakti. “Hampir menyeluruh di SD dan TK,” ujarnya.

Selain melakukan survei ke sekolah, BNN juga mengaku sebelumnya ada Jumat kemarin sudah melakukan pengecekan di pertokoan. Namun untuk semetara hasilnya nihil, belum ditemukan permen jari. BNN mengaku, sejumlah pedagang mulai berjualan sembunyi-sembunyi pasca hebohnya mengenai permen jari.

“Hampir seluruh di Kota Lubuklinggau ada. Bahkan saat inspeksi sudah mulai sembunyi penjualannya,” kata Ibnu.

Menurutnya, permen jari hasil survei dan inspeksi yang dilakukan BNN Lubuklinggau dari sejumlah pedagang untuk sementara hanya diambil sebagai sampel guna dilakukan pengecekan lebih lanjut. “Kita hanya ambil beberapa sampel, ada sekitar satu bok yang diambil satu persatu dari pedagang eceran,” ungkapnya.

Sejauh ini, BNN masih menunggu informasi dan hasil BNN pusat terkait dengan permen jari. Sedangkan pihak BPOM telah meyebut permen itu masih murni permen. “Kita tunggu petunjuk pusat. Kalau harus ditarik, kita tarik. Kalau ditemukan, kita akan koordinasi dengan disperindag dan dinas terkait,” ujarnya.

Ibnu tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada semisal terjadi sesuatu berkaitan dengan permen jari. Kalau itu terjadi, agar melapor dan membawa sampelnya ke pihak berwajib dengan sejumlah gejal-gejala.

“Kalau terjadi sesuatu misal mules-mules, mual-mual, munth, pusin, gangguan pencernaan dan ngantuk berkepanjangan akibat mengkonsumsi permen jari,” pungkasnya.

(Ed)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.