Petani Keluhkan Anjloknya Harga Sawit

Spread the love

Jurnalline.com, BANYUASIN (SUMSEL) – Petani perkebunan kelapa sawit sejak satu bulan terakhir sudah mulai mengeluhkan anjloknya harga sawit sekarang ini, harga sawit dari petani yang tinggal diwilayah perairan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan mengalami penurunan harga hingga Rp 600 rupiah perkilogramnya. Bagi petani yang memiliki lahan terbatas anjloknya harga tersebut memang sangat merugi, hasil panen habis tidak cukup untuk bayar upah panen.

Sriyono (35), salah satu petani kelapa sawit yang tinggal di Kecamatan Muara Padang mengatakan sudah sebulan ini harga sawit terus mengalami anjlok harga, terbaru harga buah kelapa sawit miliknya hanya dihargai Rp 600 perkilogram. Harga tersebut mulai mengalami anjlok semenjak habis lebaran hari raya idul fitri beberapa bulan lalu.

”Sekarang harga buah kelapa sawit turun hingga Rp 600 perkilogramnya, sebelumnya harga buah kelapa sawit pernah mencapai hingga Rp 1200 perkilogramnya, sekarang serba susah setelah turun separuh harga seperti sekarang ini,” ucap Sriyono.

Murahnya harga buah kelapa sawit dipasaran saat ini, membuat semua petani sawit di Kabupaten Banyuasin merugi, lantaran upah untuk pemanen dan jasa angkutan, Petani harus mengeluarkan uang Rp 200 – 300 perkilogramnya, terutama petani kelapa sawit yang memiliki lahan terbatas, hasil panen habis hanya untuk membayar upah.

“Kalau harga buah kelapa sawit terus seperti ini, hasil panen kami habis untuk bayar upah dan jasa angkutan, sedangkan harga jual buah kelapa sawit Rp 600 perkilogramnya, bahkan turunnya harga yang kami terima pernah Rp 400 perkilogramnya, bagi petani yang memiliki lahan luas tidak terlalu besar ruginya, dibandingkan petani sawit yang memiliki lahan lebih sedikit, pastinya kerugian yang selalu diterima, ditambah biaya kebutuhan hidup sekarang serba mahal, harga sembako mulai naik, begitu juga gas elpiji 3 kilogra naik, begitu juga tarip listrik terus naik, sebagai petani kami semakin tercekik semuah kebutuhan mahal sedangkan pemasukan minim, sedangkan hidup kami mengandalkan hasil daei buah kelapa sawit,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin, Syuhada, mengatakan, harga sawit pemerintah saat ini masih diatas harga Rp 1000, jika pun harga dipetani murah kemungkinan disebabkan banyak faktor, salah satunya akses jauh sehingga petani menjual ke tengkulak. Tidak hanya itu, kemungkinan banjir buah sawit saat ini bisa jadi mengakibatkan harga buah sawit dipetani menjadi murah.

“Untuk mengatasi turunnya harga buah kelapa sawit di petani, kita akan minta perusahaan kelapa sawit agar membeli langsung buah sawit ke petani, dengan upaya seperti itu akan membantu perekonomian petani kelapa sawit, begitu juga sebaliknya, kami minta agar petani kelapa sawit menjual hasil panennya langsung ke perusahaan, dari pemerintah daerah, kami akan membantu memfasilitasi itu agar petani kelapa sawit di wilayah perairan Banyuasin dapat lebih sejahterah,” pungkasnya.

(Mar) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.