Petani Padi Di Musi Rawas Keluhkan Tidak Kebagian Air

Spread the love

Jurnalline.com, MUSI RAWAS – Konflik perebutan air antara petani padi dan petambak ikan di Musi Rawas yang berakibat kekeringan puluhan hektare areal persawahan di kabupaten Musi Rawas akibat irigasi yang melintasi areal persawalahan milik petani sudah lama tidak mengaliri ke areal persawahan. Hal tersebut membuat petani terpaksa melakukan pengolahan lahan persawahan  yang lebih menguntungkan akibat saluran irigasi tidak dapat difungsikan  sudah sejak lama.

Selain itu  adanya konflik perebutan pemakaian air antara petani padi dan petambak ikan sudah sejak ama tersebut, membuat ribuan hektar areal persawahan di wilayah Kecamatan tugumulyo dan Kecamatan Muara Beliti hingga ke bagian hulu Kecamatan terawas tak lagi mendapat air setelah adanya pembobolan saluran irigasi dengan cara menyekat aliran air di saluran bagian hiir dan di tengah irigasi wilayah tugumulyo yang kini berujung kebutuhan irigasi masyarakat petani di wilayah tersebut tak terpenuhi.

Petani setempat mengatakan saluran irigasi yang biasa mengaliri berhektare-hektare sawah petani kondisinya  kini sudah tidak lagi dialiri air sejak 5 tahun terakhir yang diduga minim pengawasan pihak terkait terhadap irigasi dan Bendungan yang menghabiskan dana puluhan miliar tak dapat difungsikan.

“Sudah lama kami tidak bisa melakukan cocok tanam sawah karna kami tidak kebagian air irigasi dan cuma bisa berharap hujan turun, dan airnya tidak mengalir sampai ke sawah kami,” kata suparman (43) salah seorang petani yang ada di Desa air satan Kecamatan Muara Beliti.

“Kami berharap Pemkab Musi Rawas dapat menertibkan kolam air deras dan menutup kolam yang tidak prosedural serta memfungsikan petugas penjaga pintu air atau P3A sehingga pembagian air merata,” ungkapnya.

Terkait permasalahan perebutan air yang tak kunjung usai tersebut Kabid Pengairan Dinas P.U Cipta Karya Kabupaten Musi Rawas Perry Putra S.ST., menegaskan Pihaknya akan merancang sumber air baru dan melakukan tindakan tegas dalam mengatur pengairan sesuai fungsi awalnya dan akan memberikan bantuan pompa kepada kelompok tani guna mengatasi permasalahan kekeringan agar tidak megalami gagal panen.

“Konflik perebutan air antara kebutuhan usaha tambak kolam air deras dan petani di lahan persawahan , dan ada pihak tertentu yang menyekat aliran air di saluran irigasi bagian hulu atau di tengah sehingga sawah di bagian hilir tak mendapat ai. Untuk itu kami akan merancang sumber air dalam mengatur pengairan sesuai fungsi awal,” tegasnya.

(do)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.