PPK “Program Penguatan Karakter” Bukan Berarti Menutup Madrasah

Spread the love

Jurnalline.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memutuskan bahwa dengan adanya Program Penguatan Karakter (PPK) bukan berarti “menutup” madrasah diniyah.

“Jadi tidak benar, jika adanya PPK ini akan menutup madrasah diniyah. Malah yang sebenarnya akan terjadi, antara sekolah dan madrasah akan bersinergi dalam menyelenggarakan PPK,” ujar Sekjen Kemdikbud, Didik Suhardi, di Jakarta, Kamis. (10/08).
Dia memberikan contoh kepada sejumlah daerah yang sudah menjalankan PPK di beberapa daerah. Contohnya di Siak, yang mana sekolah dan madrasah saling bersinergi. Selesai sekolah, kemudian dilanjutkan dengan madrasah. Sedangkan untuk makan siang juga disediakan oleh pemerintah daerah.
“Sekali lagi, tidak benar jika adanya PPK ini akan mengancam madrasah. Justru, saling bersinergi,” cetus dia.
PPK merupakan program pemerintah untuk menguatkan pendidikan karakter siswa. Dengan adanya program ini, sekolah dilangsungkan selama delapan jam, yang mana didalamnya termasuk pendidikan agama di madrasah diniyah. Dengan PPK, sekolah hanya dilangsungkan selama lima hari.
“Progam ini juga sangat erat kaitannya dengan menikmati keindahan alam Indonesia. Siswa bisa menikmati akhir pekannya berwisata di dalam negeri.”
Dia menambahkan pihaknya akan mewadahi penolakan penolakan terkait dengan PPK tersebut. Penerapan PPK itu, kata dia, sama sekali tidak ada paksaan akan diterapkan pada tahun ini.
“Hanya sekolah yang mau dan siap saja, yang menjalankan PPK,” tegas dia.
(nando/alex)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.