PT Naga Mulia PP Terancam Kena Sanksi Pembekuan Operasional dan Dilaporkan ke Komnas HAM

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – PT Naga Mulia Putra Perkasa terancam mendapat sanksi pembekuan operasional, pasalnya perusahaan ini mangkir tidak membayarkan pesangon serta upah yang belum dibayarkan selama 1 tahun.

Hal itu diungkapkan Ketua DPW Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Prov DKI Jakarta, Wahyuono. “Tim advokasi telah melakukan pendampingan terhadap Soimah Aritonang di pengadilan, dan telah dilakukan upaya Bipartit, Tripartite dan peradilan hubungan industrial,” ujarnya kepada jurnalline.com, Kamis (18/08/16) pagi.

Wahyuono mengatakan bahwa Soimah telah bekerja dan mengabdi lebih dari 15 tahun di PT Niaga Mulia Putra Perkasa dan menerima upah terakhir di bulan Januari 2013 sebesar Rp.1.850.000 dari perusahaan ini. “Gajinya dibawah Upah minimum propinsi yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta No. 123 Tahun 2013,” katanya.

Menurut Wahyuono, perusahaan akan kena Sanksi bila tidak mengindahkan putusan pengadilan yang sudah dikeluarkan, karena sudah melakukan pelanggaran HAM.

“Mau dilaporkan ke Komnas HAM mengenai kejahatan kemanusiaan terhadap buruh/pekerja, akan ada sanksi pembekuan operasional karena kesalahannya tidak melaksanakan UU ketenagakerjaan,” papar pria yang akrab dipanggil Ono ini.

“Dalam hal ini pengadilan memenangkan Ny.Soimah,” ujar Ratunnisa, SH selaku pengacara Soimah.

Sementara itu saat dikonfirmasi ke PT. Naga Mulia PP, seorang Satpam yang bernama Suradi mengatakan dirinya tidak mengetahui tentang kasus tersebut, dia kemudian menelpon operator Perusahaan.

“Bapak Sembiring selaku Kepala Personalia lagi tidak ada ditempat, kemungkinan hari senin baru sampai Jakarta, beliau lagi di Medan. Tidak ada yang bisa mewakilkan, karena tidak ada sekertaris maupun yang lainnya,” jelas satpam itu setelah menelpon operator Perusahaan.

(Rod/Jon/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.