PTPN VII Cinta Manis Dirundung Banyak Masalah

Spread the love

Jurnaliine.com, Ogan Ilir (Sumsel) – Berbagai macam masalah berkecamuk di PTPK VII Cinta Manis Kecamatan Lubuk Keliat Ogan Ilir (OI). Seolah tak kunjung sudah, setelah masalah kebakaran lahan, Kamis (13/10/2016) muncul permasalahan baru.

Tak kurang dari 100 karyawan PTPN VII Cinta Manis  yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan (Serbuk), PTPN VII Cinta Manis, menggelar aksi mogok kerja di halaman Kantor PTPN VII Cinta Manis.

Aksi tersebut untuk menuntut management PTPN VII Cinta Manis segera membayarkan hak gaji, bonus serta meminta tidak mengurangi upah lembur.

Ketua Serbuk PTPN VII Cinta Manis, Umar didamping Ketua DPC Serbuk, Firdaus mengatakan pihaknya menuntut keterlambatan gaji dan belum dibayarkan bonus sejak tahun 2015 lalu.

Selain itu, lanjut Umar, adanya surat keputusan direksi yang tidak sesuai dengan kontrak kerja yang isinya tidak ada pemotongan-pemotongan hak karyawan.

“Kenyataannya, banyak pengurangan hak-hak karyawan. Ini sangat merugikan dan pengurangan itu dilakukan secara sepihak, tanpa melibatkan karyawan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya bersama karyawan akan melakukan aksi mogok hingga tuntutannya dikabulkan pihak managemen. 

“Kita ada pertemuan, tapi belum ada solusi harus keputusan direksi dari Lampung. Ada 600 karyawan yang dirugikan, sangat berdampak pada pendapatan,” tuturnya.

Sementara itu, Asisten Kepala SDM dan Umum, Abdul Hamid mengatakan, terkait tuntutan gaji yang terlambat pihaknya hingga saat ini terus melakukan upaya agar hak karyawan terpenuhi.

Abdul Hamid menjelaskan, ada beberapa permasalahan terkait keterlambatan hak-hak karyawan dimana dari empat komuditi tebu, kelapa sawit, karet dan cengkeh, harga karet turun jauh yang diharapkan.

“Harga saat ini sangat anjlok dan sangat mempengaruhi pendapatan. Produksi yang diharapkan baik, jauh berbanding terbalik,” tuturnya.

Terkait masalah bonus, lanjut Abdul Hamid, bonus akan diberikan kepada karyawan jika perusahaan memiliki keuntungan dari hasil produksi.

“Ini kita sedang upayakan memberikan bonus, tapi tidak saat ini mengingat kondisi keuangan. Sekali lagi akan terus kita upayakan. Untuk kontrak kerja juga kita upayakan tidak ada pengurangan dari pihak managemen. Dampak dari keuangan juga berimbas pada level pimpinan, bukan hanya buruh,” bebernya.

(Arza)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.