PULUHAN JURNALIS, GELAR AKSI DAMAI DI DINAS PENDIDIKAN TANGSEL

Spread the love

Jurnalline.com, Tangerang – Sejumlah Wartawan wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) mengecam sikap oknum guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Perigi, Kecamatan Pondok Aren, yang bisa di bilang melecehkan profesi wartawan.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, guru yang berinisial MS itu telah mengusir dan melemparkan amplop berisikan uang kepada  Milhan Wahyudi dan Ahmad Baihaqi, wartawan  televisi swasta nasional  yang akan melakukan peliputan di SDN o2 Perigi, Kecamatan Pondok Aren, kota Tangsel terkait peredaran buku Lembar Kerja dan Evaluasi Siswa (LEKAS) di sekolah tersebut. Namun entah kenapa, MS malah melecehkan kedua Awak media televisi itu.

Hendra, selaku Sekertaris Forum Wartawan Tangerang korwil Tangsel, sangat menyayangkan sikap oknum guru yang melakukan hal tersebut.

“Ini bentuk penghinaan, tentunya bisa di sebut melecehkan profesi Wartawan yang dilindungi Undang-Undang, kami sangat menyayangkan atas sikap oknum guru tersebut, tak sepantasnya oknum guru tersebut melakukan itu, apalagi mengingat dirinya adalah Pendidik, untuk itulah kami turut berperan sebagai bentuk solidaritas terhadap satu profesi, untuk mengikuti aksi damai di halaman Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, kami mengecam keras sikap arogan yang ditunjukkan guru MS di SDN 02 Perigi, Pondok Aren tersebut,” ujar Hendra, Jumat (28/10).

“Sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan Undang-Undang Nomor 14 tentang Keterbukaan Informasi Publik, disebutkan bahwa barang siapa dengan sengaja menghambat, menghalang-halangi dan mengancam tugas kejurnalistikan seorang wartawan  maka diancam pidana kurungan selama dua tahun,” Ujar Sekretaris Forwat korwil Tangsel

Menurut Hendra, apa yang dilakukan guru MS tidak sepantasnya, padahal keduanya sudah datang baik-baik, minta izin untuk melakukan peliputan, dan menunjukkan identitas,  tapi guru MS melarang serta dan sikap kasar kepada keduanya.

Dan, sebagai bentuk solidaritas terhadap kedua rekan Wartawan televisi tersebut Forwat korwil Tangsel turut serta melakukan aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan Kota Tangsel, kami menuntut guru MS untuk meminta maaf secara terbuka atas sikapnya itu dan berjanji tidak akan mengulangnya lagi.

“Kami ingin guru MS menyesali sikapnya yang arogan itu dan minta maaf secara terbuka atas nama pribadi dan institusi khususnya kepada Milhan dan Baihaqi, umumnya kepada wartawan yang bertugas di wilayah Tangerang Selatan, serta berjanji tidak akan menghalang-halangi tugas jurnalistik seorang wartwan yang dilindungi Undang-Undang,” tandas Hendra.

Namun saat aksi damai berlangsung, oknum guru tersebut ternyata sudah berada di Dinas Pendidikan, MS di dampingi oleh Kepala Sekolah, juga secara langsung minta maaf di hadapan puluhan Wartawan tersebut, Guru MS pun menyampaikan penyesalan atas sikapnya itu dan meminta maaf kepada Wartawan yang ikut dalam aksi solidaritas itu.

“Saya menyampaikan penyesalan sekaligus permohonan maaf atas sikap saya tersebut, semoga teman-teman wartawan mau memaafkannya,” kata guru MS, Jumat (28/10).

(Nur s)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.