Rakyat Makin Tercekik, Hutang Pemerintah Mencapai 80 Persen

Rakyat Makin Tercekik, Hutang Pemerintah Mencapai 80 Persen
Spread the love

Jurnalline.com, JAKARTA – Pada Pemerintahan Jokowi tercatat torehan utang mamakin melambung tinggi. Berdasarkan data dari pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dikutip pada Selasa (22/12/2015), hingga Bulan November 2015, total utang pemerintah pusat tercatat sudah sebesar Rp 3.074,82 triliun.

Angka tersebut mengalami kenaikan Rp53,52 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya, sebesar Rp 3.021,30 triliun. Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat pada November 2015 adalah 222,17 miliar dolar AS, naik dari posisi Oktober 2015 sebesar 221,52 miliar dolar AS. Kondisi ini pun dipertanyakan sejumlah pihak, karena dinilai mengerikan.

Salamudin Daeng (Pengamat Ekonomi)

Salamudin Daeng (Pengamat Ekonomi)

Pengamat Ekonomi dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng memberikan senyum miris. Pasalnya, jumlah utang pemerintah per November itu belum ditambah dengan laporan Bank Dunia yang menyebutkan per tanggal 2 Desember 2015 pemerintah RI telah menerima Rp 510,4 triliun dari penerbitan sekuritas.

“Dan juga 3,89 miliar dolar AS (atau sekitar 53 triliun rupiah) dari pinjaman resmi luar negeri. Dengan demikian utang pemerintah bertambah lagi sebesar Rp 563 Triliun. Data Bank Dunia melaporkan utang pemerintah berdenominasi valuta asing mengalami peningkatan sebesar 80 persen dalam tahun ini,” kata Salamuddin dalam siaran persnya, Rabu (23/12/2015).

Dia pun membandingkan utang yang diterima pemerintah RI pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam setahun terakhir, dengan utang Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Utang pemerintah Jokowi dalam setahun lebih dari jumlah yang diterima SBY dalam 10 tahun pemerintahannya. Selama 10 tahun SBY menerbitkan SBN senilai Rp 496,3 triliun.

Bahkan, tambah Salamuddin, jika dibandingkan masa Presiden RI ke-2 Soeharto, hingga 1997 pemerintah hanya mewariskan utang sebesar 53,8 miliar dolar AS. Namun saat itu Soeharto katanya punya prestasi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jika dikalikan dengan kurs pada tahun 1997, maka utang Pemerintah Soeharto senilai Rp 261,2 triliun.

“Sehingga utang Jokowi setahun setara dengan 2 kali utang Soeharto 30 tahun. Ini mengerikan. Pemerintah menumpuk utang itu hanya untuk belanja negara. Padahal rakyat serta industri melemah karena dicekik dengan pajak hingga sekarat. Tapi pemerintah menggenjot utang gila-gilaan. Pak Presiden mau beli apa dengan utang sebanyak ini?” ujarnya bertanya-tanya.

(Zeet/Rai/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.