SMKN 1 Mesuji Makmur Harapkan Kangor dan RKB

Spread the love

Jurnalline.com, Kayuagung (OKI) – Kegiatan pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang berada di Desa/Kecamatan masih terkendala pembangunan infrastruktur penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Terutama sekolah yang berada jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten OKI.

Wajah pendidikan OKI berjalan semakin terseok-seok setelah pembangunan infrastruktur sekolah justru tidak menjadi prioritas pembangunan harus merangkak dalam memberikan pelayanan pendidikan. Tidak keliru, bagi sebagian kalangan, slogan “Membangun OKI dari Desa” hanyalah merupakan slogan saja.

Keadaan ini bertambah menyedihkan ketika skala prioritas pembangunan tidak menjadi referensi dalam merencanakan pembangunan. Keadaan sekolah yang membutuhkan lokal baru untuk memenuhi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus mengalah hanya untuk pembangunan infrastruktur lainnya seperti pembangunan Jalan Yusuf Singadekane Kayuagung.

Pembangunan jalan Double Track ini sendiri menelan dana Rp.6 Miliar lebih dinilai belum terlalu penting untuk dilaksanakan. Mengingat, jalan yang ada masih mampu menampung laju arus kendaraan. Belum ditemukan kemacetan parah pada ruas yang membentang dari depan Kantor PU CK hingga ke Depan kantor Bulog OKI.

Dengan demikian, pembangunan sekolah yang selayaknya diprioritaskan harus mengalah dengan kepentingan pembangunan yang tidak begitu penting. Kepentingan beberapa golongan mengorbankan kepentingan pelayanan pendidikan bagi anak-anak bangsa..

Menurut data yang berhasil dihimpun saat ini, SMK Negeri 1 Mesuji Makmur hanya mempunyai 3 Lokal kelas. Bahkan, untuk ruangan kantor guru pun, Pemkab OKI tidak memberikan perhatian sedikit pun atas keresahan beberapa guru yang mengajar. Beruntung, semangat ingin memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak disekitar SMK Negeri I Mesuji Makmur ini, meskipun dibangun secara swadaya yang diperoleh dari sumbangan beberapa pihak yang peduli pendidikan, akhirnya kantor guru dapat dapat dibangun meski belum layak untuk dijadikan tempat bagi Pahlawan Tanpa Jasa ini beristirahat setelah memenuhi kewajiban mengajarnya.

Sejak tahun 2009 yang lalu, Kepala Sekolah beserta guru SMK Negeri I Mesuji Makmur mendambakan lokal baru untuk menambah kelas yang masih dirasakan belum cukup. Meskipun pengajuan pembangunan kelas acapkali disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten OKI namun hingga saat ini para guru dan anak-anak penerus bangsa ini harus lebih bersabar menunggu uluran bantuan yang entah kapan datangnya.

Terlebih menyakitkan lagi, Dinas Pendidikan Kabupaten OKI justru seakan lepas tangan tentang nasib SMK Negeri 1 Mesuji ini. Pihak Disdik berdalih, untuk pembangunan dan operasional SMA/SMK telah diambil alih oleh Dinas Pendididikan Provinsi Sumatera Selatan.

Kenyataan ini dipertegas Kepala Dinas Pendidikan OKI Zulkarnain MM melalui Kabid Subsidi dan Bangunan Umar Hasan mengatakan kemungkinan saat SMKN 1 Mesuji Makmur ini mengajukan keinginan untuk menambah kelas dan membangun ruang guru dirinya belum menjabat.

Dirinya tidak bisa memastikan mengapa ditolaknya keinginan pihak sekolah yang dimaksud, “Terkendalanya  penambahan lokal dan ruang kantor guru, Saya tidak mengetahui secara persis mengapa terhambat atau dibatalkan. Pengajuannya sebelum Saya menjabat Kabid,” Terang Umar beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.

Dilanjutkan Umar, sarana dan prasarana memang berperan penting guna memperoleh pendidikan yang bermutu. Dirinya mengakui, meski anggaran pendidikan sudah mencapai 20 persen dari APBN/APBD namun belum mencukupi untuk pemenuhan pembangunan infrastruktur maupun penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh.

Untuk penyelesaian permasalahan SMKN 1 Mesuji Raya ini, Disdik OKI akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan. Koordinasi ini berdasarkan sejak Bulan Juni 2016 wewenang SMA/SMK bukan lagi menjadi kewenangan Disdik Kabupaten/Kota, “Sejak diambilnya kewenangan ini, mulai tahun mendatang, pembangunan dan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten/Kota tidak lagi mempunyai kewenangan. Untuk itu, Disdik OKI akan berkoordinasi terlebih dahulu untuk mencari solusi yang tepat terkait pembangunan SMKN 1 Mesuji Raya,” Jelasnya.

Sementara itu, Kepala sekolah SMKN 1 Mesuji Makmur R. Wiryadi Yuniarto, M.Pd merasa yakin dengan adanya penambahan kelas akan berdampak bagi penambahan siswa yang ingin menimba ilmu di sekolah kejuruan. Dengan situasi sekarang, dirinya menuturkan untuk pemenuhan KBM terpaksa dilakukan pagi dan sore, “Kami hanya berharap adanya solusi untuk permasalahan ini. Kasihan anak-anak didik yang serius ingin menimba ilmu,” Tuntasnya.

(Novi/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.