Sungai Cengal Diserobot, Pengemin Merugi

Spread the love

Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Minimnya hasil sungai cengal yang menjadi objek lelang di Kelurahan Rimba Asam, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi masalah bagi pengemin lelang lantaran kondisi sungai cengal diduga sengaja di acak oknum dan PT Hamita Utama Karsa yang membuat tanggul sekunder menembus aliran sungsi lelang, akibatnya hasil ikan daerah tersebut turun drastis.

img-20161116-wa0003Tanggul skunder yang sengaja dilakukan masyarakat bernama marno menghancurkan populasi sungai cengal satu satunya aset kelurahan rimba asam yang menggasilkan uang.

Pemenang lelang Sidiq mengatakan rusaknya sungai cengal yang selama ini mendorong inkam kelurahan rimba asam akibat kemahnya pengawasan pemerintah selama ini yang berdampak pada inkam kabupaten Banyuasin drastis minim.

“Setiap tahun kami yang memenangkan lelang sungai cengal dengan panjang 15 kilometer. sebelumnya harga lelang sungai tahun lalu kami beli dengan harga 39 juta, 2016 kami pastikan naik minimal 5%, bamun kami hanya mampu memebeli dengan harga turun 10,2 juta,” ungkapnya. banyaknya kanal yg dibuat  oknum tersebut berdampak buruk pada inkam lelang sungai cengal yang turun mencapai 78%, bukan hanya pengemin yang merugi hasil lelang lebak lebung di sepanjang aliran sungai hilang.

“Sejak tahun 1986 hingga 2014 sungai cengal selalu kami dapatkan sejak 2015 hingga 2016 kondisi siangai di acak warga dan pihak pt dengan galian skunder yang tidak terhitung banyaknya hasil sungai turun drastis sehingga kami merugi dan hanya mampu membeli lokasi lelang dengan harga murah,” jelasnya.

Menyikapi persoalan tersebut ketua lembaga pemberdayaan masyarakat Kelurahan Rimba Asam Abuhasan Harom mengatakan sungai cengal merupakan aset pemerintah kelurahan rimba asam dalam meningkatkan aset di pemerintah kekurahan, akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab kondisi sungai menjadi hancur karena banyak karukan skunder di sepanjang aliran yang diduga tidak nemiliki izin.

“Kami minta pihak pemerintah banyuasin untuk mengusut tuntas lelang sungai cengal yang turun drastis di kecamatan betung akibat ulah oknum, bahkan kuat dugaan banyaknya galian skunder yang tembus ke sungai cengal menbuktikan bahwa suang tersebut telah di jual ke PT Hamita Karsa Utama,” sindirnya.

Sungai cengal merupakan satu satunya tempat masyarakat rimba asam dalam mencahari hasil tangkapan, jika kondisi sungai dikembalikan seperti semula pasti hasilnya melimpah, dimana banyaknya galian sekunder akibat tidak adanya perhatian lurah maupun camat dalam menghentikan aktifitas penggalian oleh oknum yang menggunakan alat berat.

“Kami meminta pemerintah banyuasin segera melakukan pemeriksaan terhadap lurah rimba asam dan camat betung karena kuat dugaan kami pembuatan sekunder jika tampa izin lurah dan camat tidak akan bekerja, dan kami yakin jika kondisi sungai cengal tidak di ganggu hasilnya tidak akan hilang seperti sekarang ini dan banyak masyarakat yang hilang mata pencaharian, katanya.

Sungai tersebut merupakan hak marga rimba asam dimana banyak masyarakatnya bergantung hidul pada hasil sungai. “jika tidak segera ditindak maka masyatakat rimba asam akan melakukan demo jilid dua terkait sengketa lahan kelompok tani yang saat ini masih belum helas,” pungkasnya.

(Mrt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.