Terkait Pengelolaan Lahan Parkir, Kelompok Ormas Resahkan Pedagang di Otopart BSD

Spread the love

Jurnalline.com, TANGSEL – Pusat perdagangan onderdil dan accesoris mobil auto part BSD city kembali digegerkan oleh ulah oknum-oknum pejabat tertentu di Dinas terkait pemkot Tangsel dengan menunggangi organisasi kemasyarakatan (ormas).Hal tersebut ditandai dengan adanya dua kelompok organisasi massa (Ormas) yang saling bersitegang terkait pengelolaan lahan parkir di kawasan Auto Parts BSD,di Jalan Letnan Sutopo, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (09/02/2017) petang

Adalah puluhan orang yang mengaku berasal dari ormas Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten yang awalnya datang menggeruduk ke lokasi auto part BSD sekitar pukul 14.00 wib. Sempat terjadi mediasi oleh aparat Babinkamtibmas setempat, karena tak mencapai kesepakatan akhirnya dua kelompok massa yang berasal dari Forum Betawi Rempug (FBR) dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten tersebut saling berkumpul dimasing-masing sudut komplek pusat onderdil dan accesoris BSD tersebut yang dihuni sekitar 300-an ruko suku cadang mobil itu.

Tak lama berselang,datang juga ormas Bamus Tangsel yang diketuai oleh Zulham Firdaus dilokasi kejadian.Bersama beberapa aparat babinkamtibmas polsek Serpong dan juga koramil 04 Serpong, Bamus Tangsel melakukan mediasi kepada ormas BPPKB dan juga FBR untuk bermusyawarah.

“Kita masih mediasi, semua kita minta mundur dari lokasi, jangan sampai mengganggu aktifitas para pedagang disini,” ujar Serda Syamsuddin, Babinkamtibmas dilokasi.

Dari kerumunan kelompok Ormas tersebut, sempat terlihat beberapa anggota BPPKB Banten mengacung-acungkan senjata tajam ke arah kelompok FBR. Kondisi demikian membuat suasana mencekam nampak makin terasa di komplek ruko itu.

“Ini akar persoalannya dari Dishub Tangsel yang sengaja memancing pihak ketiga untuk masuk dan mengelola area parkir disini, padahal sejak awal kita warga komplek Ruko ini memang mengelola parkir secara swadaya, tanpa melibatkan pihak luar,” ujar H. Dany, Ketua Paguyuban Pedagang Auto Parts BSD.

Khawatir terkena imbas pertikaian dua kelompok ormas itu, sejumlah pedagang pun memilih untuk menutup lebih awal tokonya. Sementara, pihak kepolisian dan TNI masih terus mengupayakan agar kedua belah pihak membubarkan diri.

“Saya meminta kepada kepala kesbangpolinmas Tangsel,untuk mendata dengan baik ormas-ormas mana saja yang sudah terdaftar, agar tak ada ormas-ormas liar diwilayah Tangsel. Kami meminta kepada walikota Tangsel untuk menegur, bahkan kalau bisa memecat Kadishub Tangsel yang telah memaksakan kehendaknya ingin menguasai pengelolaan parkir auto part BSD dengan menggerakkan ormas liar,” tandas Zulham Firdaus ketua Bamus Tangsel.

Mengakhiri sikapnya, ketua Bamus Tangsel tersebut memperingatkan kepada siapa saja untuk jangan bermain anarkis dan gaya preman jaman dulu di wilayah Tangsel.

“Kami putra-putra asli Tangsel akan bereaksi sangat keras kepada siapapun dan ormas liar manapun jika akan membuat keruh dan ketenangan warga Tangsel yang sudah sangat baik dan kondusif,” pungkasnya.

(DN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.