Jurnalline.com, KAYU AGUNG – Semangkin pekatnya kabut asap di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada siang maupun malam harinya, membuat kewaspadaan dinas kesehatan agar masyarakat mengurangi aktifitas di malam hari dan siang diwajibkan menggunakan masker.
Pekatnya kabut asap di siang dan malam hari, kobaran api terus terjadi baik di dalam Kota Kabuapten Kayuagung sendiri, apalagi di wilayah yang memang jauh dari jangkauan pandangan mata seperti di wilayah pesisir pantai dan semak belukar sekarang ini sudah memerah dan mengeluarkan asap.
Petugas kebakaran yang diterjunkan baik itu dari petugas kebakaran, TNI, Polisi, dan mayarakat hanya memidamkan api di titik lahan gambut yang terjangkau dengan alat pemadam seadanya. Sebab itu, kekabakaran hutan tak bisa dibendung oleh beberapa petugas saja.
Terbukti, titik hotspot yang terpantau hari ini, September 2015 pukul 05.00, sebanyak 200 titik api terdapat di Kecamatan Cengal 61, Pampangan 49, Pedamaran 3, Mesuji Pematang Panggang 2,Tanjung Lubuk 2, dan Tulung Selapan 82 titik, sumber hotspot dikeluarkan oleh BMKG (Modis). “Sekarang ini hotspot untuk di wilayah OKI mencapai 200 titik,” singkat Azhar SE Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI.
Kepala Dinas Kesehatan HM Lubis SKM MKes melalui Kabid Yankes Iwan Setiawan SKM MKes didampingi Kasi Pengamatan dan Pencegahan penyakit menular dan tidak menular drg Moch Ariffirn, Selasa (29/9) mengharapkan, masyarakat harus tetep menjaga kesehatan. Karena dampak dari kabut asap bisa membahayakan dan terjangkit penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sebab itu, dinas kesehatan baik melalui puskesmas agar membagikan masker kepada masyarakat secara gratis. Karena, dilihat kondisi sekarang ini kabut asap semangkin pekat pada malam dan pagi harinya. “Sore hari ini saja, kabut asap tetap yang mengakibatkan pandangan mata terganggu dan mata terasa pedi,” kata Iwan yang mengaku pihak dinas kesehatan sebelumnya telah membagikan 1000 masker kepada pengendara sepeda motor dan pejalan kaki.
Sampai saat ini, masyarakat yang terserang penyakit ISPA berdasarkan data yang diperoleh dari 29 Puskesmas yang ada di Bumi Bende Seguguk sudah mencapai lebih dari 5000 orang. Belum lagi pasien yang langsung berobat ke rumah sakit yang berada di Palembang. “Berbagai upaya pemerintah telah berusaha untuk terus menerus melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap kebakaran hutan dan lahan, masih terhembus hotspot dimana-mana,” ujarnya yang tetap meminta kepada warga agar mengurangi aktifitas diluar rumah kalau tidak begitu perlu.
Dampak dari kabut asap, menjadi perhatian Polres OKI yang menyediakan posko pelayanan kesehatan di klinik Mapolres secara gratis. “Posko pelayanan untuk masyarakat dibuka, Senin sampai Jumat dari pukul 09.00-15.00,” kata Kapolres OKI AKBP M Zulkarnain SIk melalui Kepala Klinik Ina Melyati.
Masih katanya, posko pelayanan ini di dirikan merupakan bentuk pelayanan Polri kepada masyarakat, jadi kepada masyarakat yang mengalami dampak asap seperti penyakit ISPA, radang tenggorokan, sesak nafas, batuk dan filek segera dibawa ke posko pelayanan tanpa biaya,” tutur Ina yang menyebutkan obat-obatan semuanya dari bidokes Polda Sumsel.
(Novi)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media