Jurnalline.com, KAYUAGUNG – Pasien yang menggunakan Jamkesmas atau Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, di instalasi penyakit dalam kelas III. Lantaran, keluarga pasien harus menggantikan infus sendiri di malam hari, Selasa (15/9/2015).
Salah satu pasien yang terbaring di instalasi penyakit dalam kelas III Anwar mengatakan, dirinya kecewa atas pelayanan pegawai rumah sakit. Karena, tidak sepenuh hati melayani pasien yang sakit. Apalagi pasien yang menggunakan kartu miskin, rata-rata pasien banyak diabaikan begitu saja. Padahal, orang miskin yang berobat ini telah ditanggungjawab pembayarannya oleh pemerintah, bukannya tidak bayar.
“Saya sangat kecewa dan prihatin dengan keadaan pelayanan rumah sakit sekarang ini, kok keluarga pasien harus mengambil dan memasang infuse sendiri,” kata Anwar malahan perawat maupun dokter yang piket tidak memperdulikan sama sekali.
Sehingga Anwar mempertanyakan standar operasional pelayanan terhadap pasien. Apakah pasien yang menggunakan kartu miskin ini memang tak layak di layani atau memang tak boleh sakit.
“Pasien miskin bukannya gratis tetapi kesehatannya ditanggung oleh pemerintah dan jelas ini perintah dan program dari Presiden Jokowi yang memberikan kemudahan dan kelancaran warga miskin,” ujar Anwar mengharapkan Bupati OKI H Iskandar SE segera memperbaiki pelayanan rumah sakit jangan hanya sekedar mendengar laporan kosong dari Direktur RSUD Kayuagung yang tak sesuai dengan fakta dan kenyataan di lapangan.
Masih kata Anwar, sebenarnya kurangnya pelayanan yang menimpa keluarga pasien kurang mampu ini tidak hanya terjadi pada dirinya. Berhubung, keluarga pasien lainnya takut dan tidak tahu mau mengadu kesiapa mengenai pelayanan ini.
“Kalau keluarga pasien meminta tolong ke perawat atau yang jaga, takut karena kerap kali dimarah bukannya mendapat pelayanan malahan mendapat marahan saja dari perawatnya,” tutur Anwar yang menyebutkan baru-baru ini ada keluarga pasien yang meninggal karena, kehabisan infuse dan tak kunjung diganti oleh perawat.
Syarifudin Gusar Pemuda OKI menyayangkan, sikap pelayan kesehatan di rumah sakit tidak memperdulikan pasien. “Untuk melayani pasien itu sudah menjadi tanggungjawab pihak rumah sakit. Dan jangan dibeda-bedakan pasien umum dan pasien yang menggunakan kartu miskin, karena itu sudah menjadi program pemerintah dan harus dilakukan,” tegas Syarifudin.
Bagi keluarga pasien yang merasa tidak dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit atau perawat dan dokternya segera laporan ke pihak pemerintah. “Pasien bentuk apapun harus menerima pelayanan yang sebaiknya oleh pihak rumah sakit atau puskesmas atau sejenis lainnya,” harap Syarifudin yang kerap kali memang mendapat pengaduan mengenai kurangnya pelayanan di rumah sakit.
Direktur RSUD Kayuagung dr H Dedi Sumantri ketika dihubungi melalui telpon tidak menjawab hingga berita ini diturunkan.
(salim)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media