Jurnalline.com, TANGERANG KOTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang butuh sinergitas dengan seluruh komponen masyarakat dalam mengambil langkah preventif dan represif dengan instansi maupun lembaga terkait untuk menanggulangi bencana alam, baik itu berupa banjir dan kebakaran, terutama Kebakaran dipemukiman masyarakat atau kawasan perindustrian, rumah sakit, gedung perkantoran dan lainnya.
Diwajibkan oleh Walikota Tangerang, H. Arif R. Wismansyah bagi Rumah Sakit Umum dan Swasta untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan penangganan bencana kebakaran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Diminta melaksanakan Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Pencegahan Penanggulangan Kebakaran disalah satu Rumah Sakit Umum ( RSU ) Dr. Sintanala –Tangerang.
Kegiatan Tahunan tersebut di ikuti sekitar 500 ( lima ratus ) orang karyawan , staff dan manajemen serta direksi RSU Dr. Sintanala –Tangerang .Dihadiri dan ikut serta Direktur Utama dan Direksi lainnya mengikuti pelatihan tersebut selama 3 hari ( 1 s/d 3 September 2015 ).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Irman Pujahendra menuturkan pada saat membuka kegiatan tersebut berpesan kepada para peserta yang berasal dari pegawai, staff, keamanan, Direksi serta Direktur Utama RSU Dr.Sintanala –Tangerang bahwa para peserta dapat mengikuti sosialisasi dan penyuluhan tersebut sampai dengan selesai dan diharapkan ilmu cara memadamkan api yang disampaikan oleh narasumber dapat diterapkan di lingkungan masing-masing.
“akan ada penambahan 1 UPT lagi di wilayah periuk sehingga dalam pelaksanaan pelayanan tugas pemadam kebakaran diwilayah Periuk dan sekitarnya akan lebih cepat dan efesien”, tutur Kepala Pelaksana BPBD, Irman Pujahendra usai memberikan sambutan pembukaan kegiatan ( 01/09 ).
Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan tersebut terdiri dari penyampaian teori dan praktek, dan materi teori mengenai kelembagaan BPBD dan teori mengenai pencegahan serta penanggulangan kebakaran. Kegiatan Praktek memadamkan api, peserta diajak untuk mempraktekan pemadaman dengan cara tradisional dengan menggunakan karung goni yang dibasahi air dan dengan cara modern menggunakan Alat Pemadam Api Ringan.
Sebagian peserta masih merasa takut untuk memadamkan api dengan menggunakan karung goni karena rasa kurang percaya diri dan tidak terbiasa dalam melakukan pemadaman, tutur Kabid Penanggulangan Bencana, Junizar, S.sos.
Disampaikan kembali,Usai Penutupan Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan di RSU.Dr.Sintanala-Tangerang , Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang di ruangan kantornya , Kamis Sore ( 3/09 ), pihaknya memberi apresiasi positif pada rumah sakit umum dan swasta yang berada di Kota Tangerang , sebab saat ini, satu-persatu rumah sakit ( Sifatnya Wajib ) tersebut sudah mau bekerjasama secara kolektif untuk menanggulangi bencana dengan mengadakan pelatihan bersama untuk menghadapi bencana.
“Khususnya bagi bencana kebakaran, sudah menjadi fenomena bagi masyarakat Kota Tangerang , khususnya Staff, Pegawai beserta Direksi RSU . Dr.Sintanala –Tangerang sendiri, maka peserta itu akan jadi relawan-relawan tangguh untuk menghadapi bencana kebakaran, jika sewaktu-waktu terjadi musibah,” kata Irman Pujahendra .
Terang, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang , pihaknya sudah melakukan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana kebakaran di RSU Dr. Sintanala ini sebanyak 500 peserta dari beberapa kalangan mendapat pendidikan penting dari lima tenaga diklat dan instruktur dari BPBD Kota Tangerang dalam mengantisipasi bencana kebakaran.
“Mereka kita ajari, cara menggunakan alat-alat pemadam ringan, teknik memadamkan api pada gedung, formasi regu, cara bekerja secara time work . Cuma sifatnya relawan itu harus terus waspada dan berhati-hati,” jelas Irman Pujahendra diruang kerjanya , kamis sore (03/09)
Saat usai kegiatan penyuluhan dan pelatihan pencegahan kebakaran, Direktur Utama dan Direksi lain RSU Dr. Sintanala engan di wawancara, dikarenakan banyak kerjaan diruang kerjannya.
(DIE 007 & DIAN)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media