Jurnalline.com – KAYUAGUNG – Presiden RI Jokowi batal ngantor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (29/10). Presiden meninjau dan memastikan persiapan rumah singgah dan posko kabut asap bagi warga yang berdampak dari hembusan asap akan dievakuasi. Namun kenyataannya posko yang disediakan masih kosong melompong.
Presiden Jokowi bersama para menteri yang turut menginjakan kaki di Bumi Bende Seguguk tadi yakni, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Prof dr Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Menteri Huum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, dan Bupati OKI H Iskandar SE. Para pejabat RI ini usai istrirahat sejenak di kabupaten, di rumah Bupati. Lalu menuju ruang pertemuan rapat untuk membahas mengenai kabut asap dan posko kabut asap.
Setelah rapat, Presiden Jokowi meninjau Puskesmas Kota Raya Kecamatan Kayuagung, dan meninjau persiapan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kayuagung yang juga membuka rumah singgah bagi korban asap. Usai meninjau, presiden kembali menuju kabupaten dan bertolak ke Palembang melalui jalur Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kayuagung-Indralaya-Palembang, sehingga dinyatakan batal untuk berkantor di Pemda OKI.
Jokowi, mengaku kaget saat meninjau Puskemas, RSUD Kayuagung maupun rumah singgah yang akan dijadikan lokasi evakuasi. Karena, rumah singgah dan posko kabut asap, sama sekali tidak ada pasiennya alias kosong melompong. Karena, menurut Jokowi yang ditemukan hari ini, dilapangan tidak seperti yang sering kali dilaporkan, diceritakan pada dirinya.
Menurut Jokowi, kehadiran bersama para menteri ke OKI, untuk memastikan berita-berita dan cerita serta laporan yang menyatakan rumah sakit penuh, puskemas penuh oleh korban bencana kabut asap. Setelah dilakukan kroscek kelapangan ternyata hal itu tidak benar.
“Saya sudah ketemu dan bertanya dengan dokter yang bertugas di puskemas maupun rumah sakit, ternyata ruangan-ruangan yang disediakan kosong,” kata Jokowi pada wartawan saat berada di RSUD Kayuagung.
Presiden Jokowi memastikan dan mengontrol langkah penanganan korban kabut asap jangan sampai nanti, karena lemahnya pengawasan justru terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga terjadi suatu hal yang tidak diinginkan di masyarakat. “Jangan sampai nanti kontrol kurang dan bantuan kurang ada apa-apa nanti justru tidak diantisipasi,” ucap Jokowi yang sedikit membingungkan para pengawal pengamanan dan masyarakat OKI mengenai jadwal yang berubah-ubah.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, dirinya sudah melakukan peninjauan kepada 5 kabupaten di sumsel OKI, OI, Muara Enim, Muba dan Banyuasin melihat kesiapan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada puskesmas sudah disiagakan sejak bulan Februari lalu dan diumumkan siaga darurat bencana kabut asap, obat-obatan dan tenaga kesehatan bantuan dari pusat sudah didistribusikan.
“Rumah sakit dan rumah singgah kita siagakan, kalau ada yang harus diungsikan sudah disiapkan, jika terjadi hal yang tidak diinginkan Insya Allah kita sudah siap,” kata Alex.
Bupati OKI H Iskandar SE menegaskan, pihaknya juga sudah mempersiapkan rumah singgah akibat kabut asap, selain itu pihak rumah sakit sudah menyiapkan langkah antisipasi mulai dari tenaga medis, obat-obatan dan lainnya.
“Hingga saat ini belum ditemukan kasus meninggal akibat kabut asap, memang ada kasus berat namun itu karena ada penyakit penyerta lainnya,” tutur Iskandar yang menyebutkan hingga saat ini, posko bencana kabut asap dan rumah singgah yang disediakan masih kosong. Demikian, Presiden RI Pak Jokowi batal ngantor di OKI dan bertolak ke Palembang.
(Novi/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media