Jurnalline.com – TANGERANG – Ribuah Buruh Tangerang yang tergabung dari beberapa aliansi / federasi serikat pekerja turun ke jalan menduduki Kantor Pemerintahan Kota Tangerang dan Disnaker Kota Tangerang terkait bergulirnya Rancangan Pengaturan Pemerintah (RPP) tentang pengupahan, berdampak pada munculnya gejolak penolakan dari berbagai aliansi buruh di tanah air, tidak terkecuali di Kota Tangerang.
Beberapa perwakilan aliansi yang berasal dari FSPTSK, FSPMI, SPSI, KASBI, GSBI dan SPN, menggelar pertemuan khusus atau audensi kepada Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah dan Kepala Disnaker Kota Tangerang , Rabu (22/10).
Dalam pertemuan atau audensi tersebut, seluruh perwakilan aliansi meminta agar Pemerintah Kota Tangerang dapat memfasilitasi dan juga menyampaikan seluruh aspirasi mereka kepada Pemerintah Pusat.
“Pertemuan ini selain kami meminta pandangan Pak Wali, Kami juga minta agar pernyataan penolakan kami dapat disampaikan kepada Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Kota,” ujar Rd. Sugandi Msc selaku Perwakilan dari FSPTSK.
Adapun poin penolakan yang disampaikan oleh aliansi, Rd. Sugandi Msc menjelaskan ada dua pokok inti penolakan yang disampaikannya melalui surat tersebut, diantaranya seluruh serikat pekerja dan buruh menolak kebijakan paket ekonomi Jilid IV dan Menolak RPP Pengupahan yang beberapa waktu lalu digulirkan oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.
“Suratnya langsung kami serahkan ke Disnaker ( Dinas tenaga kerja), agar segera bisa ditindaklanjuti ke pemerintah pusat,” jelas Sugandi.
Sementara Wali Kota Tangerang Arief menyampaikan bahwa Pemerintah Kota akan mengakomodir seluruh aspirasi yang ingin disampaikan kepada pemerintah pusat, karena menurutnya seluruh kewenangan yang diinginkan oleh para buruh kewenangannya ada di pemerintah pusat.
“Prinsipnya kami akan memperjuangkan kesejahteraan buruh, terutama yang ada di Kota Tangerang, nanti aspirasi ini segera akan kami sampaikan ke pusat,” katanya.
Dalam Audensi/Pertemuan Khusus, Walikota Tangerang mengutarakan Arief meminta agar demonstrasi yang digelar hari ini dapat berjalan tertib dan jauh dari anarkis. Apalagi jangan sampai mengganggu ketertiban masyarakat lainnya.
“Kan ada Festival Azhom, ganti aja demonya dengan istighosah, jauh lebih positif,” ujar Arief yang diamini juga oleh Kasatreskim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo.
(Die 007 & Dian/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media