Jurnalline.com – JKT – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencium ketidakberesan dalam pengelolaan di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Ia menemukan sejumlah data terkait laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang dugaan praktik pungutan liar di GOR itu.
“Kita emang sudah ketemu beberapa data. Saya juga sudah bilang kalau ini enggak beres,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Kecurigaannya ini bukan saja karena adanya laporan pungli dari masyarakat namun anggaran pengelolaan GOR yang mencapai Rp 10 miliar per tahun. Ia sempat melempar wacana pengelolaan GOR diserahkan pada pihak swasta dengan kompensasi pemberian lahan di area GOR tersebut.
“Saya tawarkan pada swasta, lebih baik kalian bangun hotel aja tapi fungsi GOR tetap kalian yang bayar daripada saya keluar satu GOR Rp 10 miliar,” ujarnya.
Namun karena kontrak pembangunan hotel minimal 30 tahun maka untuk menggolkan ide itu harus mengikutkan persetujuan DPRD DKI. Ia saat ini tengah melobi Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi untuk merealisasikan idenya itu. Sebab, selama pengelolaan GOR masih diberikan pada bawahannya maka praktik pungli susah dihapus.
Karena sudah mengantongi data, Ahok tak menutup kemungkinan memutasi pejabat eselon II, III hingga Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI pada Jumat mendatang.
ICW awalnya menemukan adanya praktik pungutan liar oleh oknum PNS DKI di GOR Ciracas Jakarta Timur. Ada retribusi tak resmi alias pungli di tempat itu. Peningkatan retribusi menjadi melonjak 300 persen gara-gara pungli.
{Zeet/jhon/red}
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media