Jurnalline.com – JKT – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengimbau agar para buruh tidak terprovokasi dan dimanfaatkan oleh elit serikat buruhnya untuk kepentingannya.
“Ini ada ambisi pribadinya dari elit serikat buruh yang sudah dilobi serta dapat posisi. Buruh cuma dapat buntung dan capeknya saja,” kata Wasekjen Jari 98, Monalisa Misjan saat menghadiri diskusi yang diadakan PMII Jakarta Timur di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Oleh karena itu dia berharap, para pimpinan buruh dapat memberikan kecerdasan sebagai bekal pengetahuan kepada anggotanya terkait sistem ekonomi di Indonesia.
“Harusnya dengan situasi saat ini buruh semakin cerdas. Karena ancaman bisa mendekat ke buruh itu sendiri mulai dari sanksi sampai pemecatan. Jika itu terjadi apakah serikat buruh bertanggung jawab dan memberi jaminan penuh,” tuturnya.
Mona pun mengaku tidak ingin mengupas lebih detail soal tuntutan para buruh. Sebab ia menduga para elit buruh juga sedang mencari keuntungan dari tuntutan yang disuarakan tersebut.
“Buruh seharusnya bisa bersyukur dengan kehidupan mereka yang sudah lumayan baik dan ditunjang dengan upah yang cukup dibanding saat era orde baru,” pungkasnya.
(Zeet/Rai/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media