Jurnalline.com, KAYUAGUNG – Tiga pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bumi Bende Seguguk meninggal dunia. Sementara 71 pasien lainnya yang terdata di Dinas Kesehatan Ogan Komering Ilir (OKI) selama Januari positif terjangkit DBD. Untuk itu, pihak kesehatan terus melakukan fogging dilingkungan untuk mematikan nyamuk berbahaya, Senin (25/1).
Ketiga pasien tersebut yakni, Bambang Irawan (31) warga Desa Tanjung Laut Kecamatan Tanjung Lubuk, pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan di RSUD Kayuagung, seminggu yang lalu. Kemudian, anak perempuan berumur sekitar 8 tahun warga Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Kayuagung, korban meninggal 2 hari yang lalu saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, yang belum sempat dirawat.
Lalu, Rizki warga Desa Muara Burnai Kecamatan Lempuing Jaya meninggal saat menjalani perawatan di Puskesmas Lempuing. Sementara 71 pasien yang diduga positif terjangkit penyakit demam berdarah masih dalam perawatan di beberapa puskesmas di wilayah OKI. Dan ada juga yang sudah membaik dan pulang ke rumah masing-masing.
Salah satu orang tua korban yang meninggal Adam mengatakan, anaknya Bambang sempat dirawat di RSUD Kayuagung pada tanggal 1 Januari 2016 lalu, beberapa hari dirawat, kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang. “Kemudian pada tanggal 17 Januari anak saya demam lagi dan kami bawa lagi ke RSUD Kayuagung, dan akhirnya nyawanya tidak lagi tertolong,” kata Adam.
Masih kata Adam, menurut dokter yang merawatnya, bahwa anaknya terkena DBD, sampai saat ini lingkungan tempat tinggal kami belum juga di fogging atau di tebar bubuk abate oleh pihak dinas kesehatan maupun puskesmas terdekat.
Kadin Kesehatan HM Lubis didampingi Kabid Yankes Ubaidillah mengatakan, memang belakangan ini kasus DBD di OKI mengalami peningkatan yang signifikan. “Memang ada pasien yang meninggal dunia, oleh sebab itu kita bertindak cepat dengan melakukan fogging masal dan membagikan bubuk abate ke lokasi yang merupakan rawan serangan DBD,” kata Lubis.
Dari data yang dirangkum dari seluruh puskesmas di Kabupaten OKI ada kurang lebih 71 pasien DBD yang kita tangani, kasus terbanyak berasal dari Kayuagung. “Di Kayuagung terdata sebanyak 20 pasien, dari 71 pasien DBD di OKI, penanggualangan yang kita lakukan, yakni melakukan sosialiasi ke 24 titik atau sekolah yang ada di Kayuagung sosialisasi 3M plus, kemudian melakukan foging masal dan membagikan bubuk abate,” ujar Lubis.
Warga yang terserang DBD, menurut Lubis, sudah ditangani tim medis dengan dilakukan perawatan. Pihaknya juga menghimbau masyarakat berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran jentik-jentik nyamuk penyebab penyakit DBD ini.
“Dengan fogging ini kami rasa upaya kita kurang maksimal, karena hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Upaya yang efektif yakni melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur serta membiasakan untuk menggunakan kelambu di saat tidur dan memakai lotion anti nyamuk,” timpal Ubaidillah kepada masyarakat di wilayah OKI, apa lagi kawasan di wilayah perairan.
(Novi/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media