Jurnalline.com, JAKARTA – Dua perusahaan elektronik asal Jepang, PT Panasonic Lighting dan PT Toshiba Indonesia telah menutup usahanya di Tanah Air.
Tutupnya dua pabrik tersebut dikhawatirkan bakal berdampak berkurangnya minat para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Namun hal itu buru-buru dibantah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani. Menurutnya, hal itu tidak akan mempengaruhi iklim investasi. Bahkan, ada perusahaan Cina yang ingin memperluas usahanya di sektor elektronik.
“Sektor ini masih baik dan komitmen investasi meningkat,” Pungkas Franky di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Perusahaan Cina tersebut, Franky, berencana membangun pabrik baru. Dari pabrik baru tersebut nantinya akan menyerap 1.500 tenaga kerja.
Sembari menunggu pembangunan, BKPM menyarankan perusahaan Cina tersebut untuk menyewa pabrik agar tetap berproduksi.
“Pembangunan pabrik mereka memerlukan waktu satu tahun,” kata Franky.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan Panasonic dan Toshiba akan menutup usahanya pada April mendatang dan memutus hak kerja lebih dari 2.500 pekerja.
Namun BKPM belum menerima laporan resmi dari Panasonic dan Toshiba. BKPM baru mendapatkan dua informasi mengenai alasan tutupnya kedua perusahaan raksasa dari Jepang itu.”Mereka belum sampaikan. Masih tebak-tebak saja kita,” pungkas Franky.
Berdasarkan informasi, Franky mengatakan Panasonic dan Toshiba tutup lantaran kalah bersaing dengan produk-produk dari Cina.
“Bukan berarti mati, mungkin mengganti ke produk lain,” lanjut Franky. “Ada dalam konteks restrukturisasi,” tambah dia.
{Zeet/Jon/Red}
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media