Jurnalline.com, JAKARTA – Demonstrasi ribuan sopir taksi menentang aplikasi ride sharing langsung mendunia. Beberapa media di mancanegara langsung menurunkan berita soal kondisi terkini di Jakarta.
‘Disgruntled Indonesian taxi drivers protest ride-hailing apps’ begitu judul kantor berita Inggris, Reuters. “Ribuan sopir taksi turun ke jalanan di ibu kota Jakarta untuk memprotes aplikasi transportasi seperti Grab dan Uber, membuat beberapa bagian kota macet,”
‘Jakarta taxi drivers protest against Uber and Grab’ tulis BBC. “Para pengemudi taksi mengatakan aplikasi seperti Uber dan Grab, telah banyak menurunkan pendapatan mereka. Video dari Jakarta memperlihatkan beberapa pendemo menyerang kendaraan dan kelihatannya mengancam sopir taksi yang tidak ikut demo,” begitu laporan BBC.
Media di Australia bahkan mengabarkan pemerintahnya memperingatkan agar warga Australia berhati hati terkait demo hari ini yang berpotensi rusuh. ‘Travellers warned as Jakarta taxi service protests turn violent’ tulis Sydney Morning Herald.
“Polisi mengeluarkan tembakan peringatan setelah sopir taksi diserang dalam sebuah protes masif melawan layanan ride sharing online Uber dan GrabTaxi yang membuat lalu lintas di ibu kota Indonesia itu terhambat,” tulis mereka.
“Fairfax Media melihat sekitar 15 pemotres menghentikan taksi Express dan memukul wajah pengemudinya. Dalam adegan chaos itu, seorang pengemudi Go Jek juga menjadi target namun dia berhasil lolos meski helmnya tertinggal di jalan,”
Sydney Morning Herald melaporkan kalau pemerintah Australia memperbarui travel advisory ke Indonesia, memperingatkan kalau demonstrasi ini bisa berujung kekerasan. Warga Australia diminta menghindari area protes seperti di gedung DPR, jalan Gatot Subroto, serta memonitor situasi terkini di media lokal.
{Zeet/Fram/Red}
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media