Jurnalline.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan tidak ada yang salah dengan penangkapan Siyono (39) oleh Densus 88. Kapolri menyebut Siyono masih termasuk kelompok Jemaah Islamiyah.
“Dia (Siyono) kan masih kelompok JI yang lama. Dia simpan senjata,”Ujar Kapolri di Jakpus, Rabu (30/3/2016).
Badrodin menyebut Siyono berperan menyimpan senjata rakitan. Siyono juga terkait dengan tersangka lain yang telah lebih dulu ditangkap.
“Senjatanya itu rakitan. Ya dia terkait lah,” jelasnya.
Sementara itu, kini beberapa pihak membela Siyono yang akhirnya tewas yang menurut penuturan pihak kepolisian karena kelelahan setelah berkelahi dengan anggota Densus. Badrodin pun mempersilakan Komnas HAM untuk melakukan investigasi kematian Siyono.
“Ya enggak apa-apa. Komnas HAM kan dari dulu sudah turun. Enggak apa-apa silakan saja,” tutur Badrodin.
Salah satu kelompok yang mempertanyakan tentang kematian Siyono yaitu Muhammadiyah. Meskipun Siyono bukan orang Muhammadiyah, tetapi ormas Islam kedua terbesar di Indonesia itu bersikap kritis terhadap kematian Siyono karena alasan kemanusiaan.
“Siyono bukanlah warga Muhammadiyah. Pembelaan terhadap Siyono didasari oleh alasan kemanusiaan. Muhammadiyah melihat ada potensi pelanggaran HAM oleh Densus 88,” ujar Sekum PP Muhammadyah Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulis.
{Fram/JA/Red}
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media