Kongres Rakyat Lawan Penggusuran KPRI: Ahok Gubernur Penggusur Rakyat Miskin, Rusun Bukan Solusi
Jurnalline.com, Jakarta – Kebijakan penertiban warga yg menempati lahan milik negara oleh Pemprov DKI Jakarta, sejak Kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahya Purnama alias Ahok, pada kenyataan nya menyisakan penderitaan bagi warga miskin, demikian yg melatarbelakangi digelarnya Kongres Rakyat Melawan Penggusuran yang di inisiasi dan diselenggarakan oleh Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Serikat Mahasiswa Progresif Universitas Indonesia, GMNI, Liga Mahasiswa Nasional utk Demokrasi (LMND), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), dan Konfederasi Serikat Nasional, bertempat di bawah kolong Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Penjaringan Jakarta Utara, Minggu (15/5).
Hadir dlm acara ini: Sugeng Teguh Santoso praktisi hukum, dan Sugiyanto aktivis buruh dari Tangerang, serta sekitar 1.000 orang warga korban penggusuran. Acara dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, dengan melakukan penyampaian orasi politik, diantaranya disampaikan oleh Marlo.
Dalam orasinya Marlo mengatakan tidak ada cara lain lagi untuk menghentikan kebiadaban gubernur Ahok, hanya satu kata lawan, “AHOK GUBERNUR PENGGUSUR RAKYAT HARUS KITA LAWAN,” tandas Marlo.
Sedangkan menurut testemoni korban penggusuran waduk rio rio, Anton (30) menuturkan bahwa setelah digusur ia bersama keluarga nya menempati rusun Pinus Elok yg sangat tidak layak, “sekarang saya tinggal di rusun justru semakin tidak sejahtera, rusun bukan Solusi untuk penggusuran,” tandas Anton.
Sementara itu menurut Sugeng Teguh Santoso, sekjen Peradi, bahwa untuk melawan penggusuran dapat melalui gugatan class action kepada Gubernur Ahok, “Mari kita bersatu, Gugat Gubernur Ahok melalui class action,” tuturnya saat menyampaikan orasi.
Acara ini ditutup dengan pembacaan Manifesto Rakyat Lawan Penggusuran oleh perwakilan korban penggusuran dari 33 Kelurahan se-DKI Jakarta.
(IDG/Red)
