Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Sebanyak 16 perguruan yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Banyuasin, tengah melakukan persiapan diri untuk mengikuti kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke sembilan belas (XIX) yang akan diadakan di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan 2017 mendatang.
Perguruan yang menghadiri pertemuan dalam persiapan Porprov tersebut anataranya, Padepokan Kera Sakti, Kuntau Solihin, PSHT Banyuasin dan lain sebagainya, dalam persiapan tersebut setiap perguruan optimis mampu membawa medali emas hadiah untuk Bumi sedulang Setudung.
“Tujuan kami berkumpul ini untuk melakukan persiapan dalam menghadapi Porprov ke IXX yang nantinya akan diadakan di Kabupaten Muara enim tahun 2017 mendatang, dengan menerjunkan beberapa pendekar andalan kita dari Banyuasin, kami yakin medali emas target kita bisa didapat, ” ucap Efendi, Pembina IPSI Kabupaten Banyuasin kepada jurnalline.com (18/09/2016)
Diakui Efendi mengakui keinginan IPSI Banyuasin mengirimkan juga mengirimkan semua atlit Banyuasin namun kekurangan pendanaan dari Pemerintah tidak memungkinkan akan dikurangi Atlit yang berlaga, ditambahkannya, atlit yang berlaga mewakili Banyuasin diprioritaskan asli putra dan putri Banyuasin.
“Kurangnya dana pemerintah dalam menyuplai kegiatan tidak menjadi persoalan kita, untuk peserta yang kita kirimkan diutamakan asli pemuda dan pemudi Banyuasin dengan harapan dapat membawa nama harum Banyuasin dalam dunia olahraga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum IPSI Kabupaten Banyuasin Drs. Indra hadi, mengaku optimis pendekar Banyuasin yang akan dikirim ke Porprov Muara Enim dapat meraih medali emas. Selain optimis atas raihan medali, dirinya juga optimis seni bela diri tradisional bisa berkembang dan terus eksis di Banyuasin nantinya.
“IPSI Kabupaten Banyuasin bukan hanya mengharapkan peserta meraih medali, tapi kami optimis dengan SDM yang ada putra dan putri kami yang ikut berlaga nantinya bisa mengharumkan nama Banyuasin membuat eksitensi seni bela diri asli Indonesia yang menjadikan Negara Indonesia ini merdeka,” kata Indrahadi.
Semakin majunya perubahan zaman peminat para pemuda Banyuasin mempelejari ilmu seni bela diri tradisional masih kurang, bahkan jika tidak di lestarikan akan sirnah.
“Saya prihatin dengan kondisi saat ini, sebab saat ini belum begitu banyak para pemuda dan pemudi kita yang berminat mempelejari seni bela diri tradisional asli indonesia ini, kami akan berusaha menghidupkan kemabli dan terus mempromosikan warisan budaya Indonesia agar tetap lestari,” pungkasnya.
(Mrt/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media