Jurnalline.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan tidak akan menelantarkan warga Rawajati, Pancoran Jakarta Selatan yang terkena dampak penertiban.
Tak terkecuali Ilyas Karim, warga yang ikut terimbas penertiban dan mengklaim sebagai pengibar bendera pertama Sang Saka Merah Putih pada 17 Agustus 1945 silam.
“Setiap orang tua tidak mampu pun, kalau dia mau masuk ke rusun, kami mau merawat. Itu kalau anaknya tidak mau merawat,” katanya di Balai Kota DKI, Jumat (2/9).
Basuki juga berencana akan mengecek kembali latar belakang Ilyas yang mengaku sebagai pengibar bendera merah putih pertama. Di luar itu, warga berusia lanjut usia (lansia) tersebut dipastikan tetap akan dirawat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Kami lagi cek. Sekarang kami kan tidak tahu, apa betul dia pengibar bendera pertama. Tapi bagi kami itu urusan kedua,” ucapnya.
Seperti diketahui, puluhan bangunan yang berdiri di pinggir rel kereta api di Rawajati, Jakarta Selatan ditertibkan. Salah satu rumah yang ditertibkan merupakan milik Ilyas Karim, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 13 Desember 1927.
Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan Rusun Marunda bagi warga yang terkena penertiban tersebut. Penertiban sendiri dilakukan pada Kamis (1/9) kemarin.
Pernyataan Gubernur Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, mendapatkan respon dari salah seorang anggota DPRD DKI Jakarta, Mery Hotma dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mengatakan bahwa semestinya Pemprov DKI Jakarta, bukan saja memberikan tempat tinggal yg layak untuk Ilyas Karim (80) sosok saksi sejarah sebagai pengibar bendera pusaka pertama kali pada tgl 17 Agustus 1945 itu, melainkan memberikan penghidupan yang layak baginya, selain itu ia juga mengatakan nggak perlu Pemprov DKI Jakarta ngecek kepahlawanan Ilyas Karim.
“Beliau memiliki data yang jelas sebagai pengibar bendera pusaka, jadi gubernur Ahok jangan meragukan kepahlawanannya, sudah tugas pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi dia,” tandas Drs. Syarif Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta kepada pers di DPRD DKI Jakarta, Jumaat (2/9/2016).
Ilyas Karim, imbuhnya adalah sosok yg berjasa bagi negeri ini, maka kalau hanya di berikan rusun, itu belum layak bagi kehidupan nya, “Kalau beliau hanya diberikan rusun oleh Ahok, itu sangat tidak layak,” tegasnya.
(IDG/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media