Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Dana beban kerja dan transpot guru yang biasanya cair per enam bulan sebesar Rp 1.2 juta rupiah tidak pernah diterima oleh guru dana tersebut raib entah kemana, padahal dana tersebut sangat di tunggu tunggu oleh para guru yang bertugas di wilayah perairan maupun daerah terpencil di yang ada di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Besaran uang tersebut yang diterima sebanyak Rp 1.2 juta rupiah untuk guru yang bertugas di wilayah perairan terpencil seharusnya diterima kini hilang tanpa ada pemberitahuan maupun kejelasan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin. hingga kemarin, Senin (26/09).
“Untuk dana beban kerja dan transportasi khusus kami para guru yang menjalankan tugas di wilayah perairan, sedangkan dana tersebut sudah lama tidak lagi kami terima sama seperti guru lain yang bertugas di daerah,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan DR Sopranurozi melalui bagian kepala bidang program, Kiki menjelaskan, tunjangan beban kerja dan transportasi guru di wilayah perairan dan daerah terpencil sampai saat ini dana tersebut masih ada namun untuk tetap bisa di cairkan, sebagdi tenaga pengajar guru harus menyerahkan Data Dapodik sekolah masing masing.
“Untuk saat ini tunjangan dana beban kerja dan transport masih utuh semua, namun berdasarkan kepailitan data dapodik yang biasanya di buka pada awal tahun,” bebernya.
Kiki menjelaskan bahwa untuk Kabupaten Banyuasin masih ada hampir ratusan sekolah yang terpencil berasarkan SK Bupati, namun yang di bantu hanya sekitar puluhan sekolah.
“Memang banyak sekolah yang termasuk dalam kategori sekolah terpencil, namun tidak semua sekolah yang masuk dan mendapatkan tunjangan tersebut,” pungkasnya.
(Mrt/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media