Jurnalline.com, OKI (Sumsel) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan menerima kunjungan 12 Mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) angkatan ke 68 dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, di Aula Badan Anggaran DPRD OKI, Selasa (26/9/2015).
Kedatangan Mahasiswa PTIK ini juga membahasbeberapa permasalahan yang kerap terjadi di Kabupaten OKI. Salah satunya yang menjadi sorotan adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karena Kabupaten OKI merupakan salah satu daerah yang menjadi sorotan.
Para mahasiswa PTIK ini disambut oleh Ketua DPRD OKI, HM, Yusuf Mekki, didampingi oleh beberapa anggota DPRD OKI diantaranya Solahuddin Djakfar, Agus Mananto, Laharsen Murtado dan Nila Utami selaku Sekwan DPRD OKI didampingi para kabag dan staf humas protokol DPRD OKI.
Kasat Intelkam Polres OKI, AKP Yusuf Solehat mengatakan, kedatangan para mahasiswa PTIK ke DPRD OKI ini merupakan salah satu proses pembelajaran yang saat ini sedang mereka jalani dan menjadi refrensi untuk menghadapi ujian.
Menurutnya, sebelum masuk kuliah para kader mahasiswa PTIK ini sudah mengabdi dilembaga kepolisian lebih kurang 7 tahun. “Kita hanya memfasilitasi dan Alhamdulillah kunjungannya diterima dengan baik oleh pihak DPRD OKI,” terangnya.
Pendamping Mahasiswa PTIK, AKBP. Jamperson P.Sinaga, SIK mengatakan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) seorang anggota Polri, para mahasiswa ini harus mampu mempelajari dan menganalisa teori dengan kondisi dilapangan. Itu dilakukan untuk mencari latar belakang permasalahan dan jalan keluarnya. “Kita berharap para mahasiswa ini bisa memahami kondisi dilapangan untuk menganalisa terkait permasalahan yang terjadi di masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD OKI, H.M Yusuf Mekki menyambut baik kedatangan para mahasiswa PTIK ke kantor DPRD OKI terkait petanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa PTIK ini mengenai karhutla dirinya menjelaskan, bahwa Kabupaten OKI memiliki luas wilayah sekitar 19.023,47 Km² sebagian besar wilayahnya adalah rawa dan gambut.
“Wilayah kita ini sangat luas dengan keterbatasan alat untuk memadamkan api menjadi kendala bagi pemerintah ditambahlagi tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah, ditambahlagi, anggaran yang terbatas tidak sebanding dengan luas wilayah,” terangnya.
Meski demikian, kata Yusuf pemerintah OKI telah bekerja keras agar kebakaran hutan dan lahan yang terjadi ditahun lalu tidak terulang dan dapat dicegah. “Pemerintah sudah sangat aktif menangani masalah karhutla ini dan Alhamdulillah hingga saat ini setiap ada titik api pemerintah cepat tanggap sehingga tidak meluas,” jelasnya.
(Novi/Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media