Jurnalline.com, Jakarta – Untuk memenangkan sebuah kontestasi politik ada kecenderungan menghalalkan segala cara ,begitu pula yang terjadi pada pemilukada DKI Jakarta 2017 mendatang, seperti yang disampaikan oleh Amir Hamzah pengamat politik, saat ditemui di DPRD DKI Jakarta, Selasa, 4/10/2016.
Menurutnya, pertarungan politik di DKI Jakarta, sudah memasuki ranah yang cenderung menerapkan politisasi agama, “hal ini nampak ditengarai saat ini disinyalir para pendukung calon petahana telah melakukan gerilya politik ke basis basis agama, mereka merayu para pemeluk agama, khususnya di kalangan Islam,” ungkapnya.
Ada dugaan terjadi gerakan untuk mengeruk suara dari kalangan umat Islam oleh pihak pendukung cagub petahana dari kalangan pengusaha imbuhnya, mereka memberikan hadiah umroh kepada para pemimpin umat Islam di Jakarta,dengan harapan agar pemimpin umat tersebut dapat mengarahkan hak politik jamaahnya untuk memenangkan pasangan Ahok-Jarot, “Jika itu terjadi, maka mereka telah melakukan suap terselubung, ini jelas melanggar etika politik dan cenderung, melanggar hak azasi umat Islam, dalam akidah umat Islam sudah ada ketentuan dalam Al Qur’an maupun hadits bahwa hendaknya Umat Islam memilih pemimpinnya yang seiman,” tandasnya.
Diakhir perbincangannya dengan awak media, Amir Hamzah mendesak agar MUI DKI Jakarta Segera mengantisipasi gerakan tersebut, dia juga berharap bawaslu agar ikut mengawasi sinyalemen gerakan tersebut.
Sementara itu, menurut sumber MUI DKI Jakarta, bahwa jika ada informasi mengenai politisasi agama untuk kepentingan memenangkan cagub Petahana maka MUI segera melakukan investigasi mendalam, “Kami segera telusuri informasi tersebut setelah itu akan ada keputusan dari MUI,” kata sumber tersebut, saat dihubungi pers, Selasa (4/10/2016).
(IDG)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media