Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Terkaid wacana akan di hapuskanya Program Dana Infrastruktur Desa, dan Kelurahan(DID/K) oleh PLH Bupati Banyuasin Ir.SA.Supriyono, menimbulkan berbagai tanggapan ditengah kalangan masyarakat, program Bupati Banyuasin Non Aktif Yan Anton Ferdian diduga memakan anggaran paling besar sehingga keuangan Daerah Banyuasin setiap tahun mines dan mengalami kekosongan akibat salah satu program tersebut.
Rudi(38) Warga Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, mengatakan wacana penghapusan program DID kedepan memang pantas dilakukan karena pembangunan insfratruktur di desa seperti saat ini penggunaanya banyak tidak tepat sasaran oleh para oknum Kepala Desa sebagai penanggung jawab kegiatan.
“Secara pribadi kami sangat mendukung Dana Insfratruktur Desa di hentikan, mengingat semenjak adanya dana tersebut dan di tambah program Dana Desa anggaran APBN, banyak oknum Kepala Desa diduga memperkaya diri dari dana tersebut, bahkan hasil dari pekerjaan tersebut berakibatkan tidak bertahan lama dan banyak yang hancur,” ujarnya (21/10).
Terpisah tokoh Masyarakat Kecamatan Banyuasin III Syamsuri menilai wacara plh Bupati Banyuasin menghapus Program DID/K itu pilihan tepat, namun meski di setop kebutuhan desa dalam meningkatkan pembanunan harus tetap menjadi perhatian pemerintah.
“Sebagai Tokoh Masyatakat kami sangat setuju dihapusnya Program DID/K, demi kepentingan pembangunan di Banyuasin ada baiknya program tersebut disetop. Namun walau demikian kepentingan pembanunan di desa tetap di perhatikan,” pungkasnya.
(Mrt)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media