Jurnalline.com, Jakarta – “Buruh meminta Ahok untuk di tangkap,” ujar Said Iqbal kepada pers, saat ditemui di cikini, Jakarta, Rabu, 30/11/2016. Dia menyatakan bahwa sejak ‘Mei Day’ yang di lakukan pada 1 Mei 2016 laku, aksi buruh sudah menyerukan tangkap Ahok.
“Selain penistaan, Ahok telah merusak lingkungan tentang reklamasi,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Said Iqbal juga menekankan bahwa serikat buruh juga anti korupsi, serta buruh itu anti kepada penggusuran yang melanggar Ham.
“Ahok itu adalah bapak upah murah, Ahok ini penista agama,” tegasnya.
Menurutnya, hal tersebutlah yang menjadi irisan antara aksi buruh dengan aksi bela islam. “Wajar kalau serikat buruh terlibat dalam gerakan rakyat atau aksi bela islam,” ucapnya.
Terkait kebijakan Kapolri yang meminta buruh untuk tidak berdemo atau melakukan aksi, Ia menyatakan bahwa pihaknya mengecam keras pandangan kapolri tersebut.
“Kami menghimbau agar jangan menghalang-halangi aksi buruh, jika di halang-halangi, kita tidak tanggung jawab jika membludak di jalan tol,” himbaunya.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini, kepolisian juga telah melakukan penyekatan atau pembatasan terhadap buruh. Untuk itu dia berharap agar kepolisian dapat memberikan kesempatan yang sama.
Lebih jauh, terkait adanya isu Makar, Said Iqbal memastikan bahwa tidak ada. “Kami jamin tidak ada makar, aksi buruh seperti aksi bela islam, aksi damai,” pungkasnya.
Terakhir, dengan surat izin yang di pegang dia kembali memastikan bahwa buruh akan tetap melakukan aksi.
“Buruh tetap aksi di istana 2 Desember, tolong jangan di halang-halangi, karena sudah ada surat,” tandasnya.
(IDG)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media