Jurnalline.com, Penkostrad – Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melalui Tim Western Fleet Quick Response (WFQR)-4 Unit-1 Jatanrasla (Kejahatan dan Kekerasan di Laut) Lantamal IV dan Batalyon Marinir 10 menangkap kapal kargo kayu tanpa nama yang membawa bawang dan cabai ilegal asal Malaysia di perairan Timur Sambu Batam, Senin (28/11).
Penangkapan berawal dari kecurigaan patroli Tim WFQR-4 adanya kapal sedang berlayar malam hari dari arah perairan Teluk Jodoh Batam tanpa menggunakan lampu penerangan, selanjutnya Tim WFQR-4/unit-1 melaksanakan penghentian dan pemeriksaan terhadap kapal tersebut diperairan Utara Tanjung Pinggir Batam pada posisi 01° 08’ 49’’ LU – 103° 55’ 13’’ BT.
Dari hasil pemeriksaan kapal tanpa nama jenis kapal kargo kayu dengan nahkoda Razianto, anjungan badan kapal coklat kayu, mengangkut Bawang sebanyak 47 karung dengan masing-masing karung seberat 35 Kg dan cabai 20 karung dengan masing-masing karung seberat 30 Kg (total muatan lebih dari 2 ton) dengan ABK 1 Orang.
Adapun pelanggaran yang dilakukan yakni kapal tidak dilengkapi dengan SPB (Surat Pemberitahuan Berlayar), Kapal tidak ada dokumen, tidak ada daftar manifest, tidak ada daftar ABK, Nahkoda tidak memiliki SKK (Surat Keterangan Kecakapan).
Menurut Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI S. Irawan bahwa modus operandi bawang import illegal berasal dari Malaysia yang diseludupkan ke Batam via container, kemudian bawang tersebut di bawa ke gudang penampungan sementara yang ada di Nagoya Batam. Selanjutnya bawang illegal tersebut dipindahkan dan dimuat ke dalam kapal kargo kayu tanpa nama di pelabuhan tikus yang berada di teluk Jodoh Batam sedangkan tujuan akhir bawang tersebut akan dibawa ke Tanjung Balai Karimun.
Danlantamal IV Tanjungpinang menjelaskan bahwa ketatnya pengawasan patroli aparat dari TNI AL, Polri dan Bea Cukai di perairan Kepri membuat para penyeludup menggunakan berbagai cara antara lain yang sering ditemukan memindakan barang-barang seludupan dari kapal besar ke kapal kecil ditenga laut dan untuk mengelabui petugas bergerak atau berlayar pada malam hari secara senyap dan tidak menggunakan lampu namun semua itu sudah kita antisipasi.
Sampai saat ini kapal tanpa nama dan mutaran serta ABK-nya di bawa Tim WFQR-4/Unit-1 Jatanrasla ke pelabuhan Beton Sekupang Batam untuk proses lebih lanjut.
(Dian)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media