Jurnalline.com, Penkostrad – Menyikapi meningkatnya isu SARA yang sedang terjadi saat ini, Polres Kabupaten Boven Digoel dan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad mengadakan forum komunikasi bersama masyarakat, baik Forkopimda, tokoh masyarakat dan tokoh adat Kabupaten Boven Digoel. Acara ini dibuka oleh Kapolres Boven Digoel AKBP Yamin Priyono, S.IK. selaku penyelenggara kegiatan.
Selanjutnya, dalam kesempatan ini Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 413/Bremoro Kostrad Mayor Inf Arif Munawar, S.E., M.M. membuka acara dialog dengan memberikan materi dan pandangan tentang wawasan kebhinekaan yang ada di Negera Kesatuan Republik Indonesia. Acara dilanjutkan dengan dialog bersama antar tokoh agama yang ada di Kabupaten Boven Digoel.
Acara temu tokoh ini sangat positif bagi masyarakat di perbatasan, selain sebagai ajang silaturahmi antar umat beragama, acara ini pula dijadikan sebagai momentum untuk menunjukkan kebhinekaan yang dijalin selama ini di Kabupaten Boven Digoel sangat baik. Saling menghormati antar umat beragama, suku dan budaya ditunjukkan oleh masyarakat yang berada di ujung paling timur ini, sehingga sampai dengan saat ini keadaan sosial budaya serta agama masih aman dan kondusif.
Sesuai dengan tema acara ini, “Menjalin Kerukunan Umat Beragama Dalam Rangka Memperkokoh Rasa Persatuan Dalam Kebhinekaan.” Dansatgas mengajak seluruh masyarakat Boven Digoel untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Boven Digoel ini. Karena tanpa ada peran serta dari masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, daerah ini tidak akan seperti saat ini. Apresiasi yang sangat tinggi diucapkan oleh seluruh masyarakat yang hadir, karena dengan acara seperti ini timbul adanya keterbukaan dan toleransi antar masyarakat.
Acara ditutup oleh Bupati Boven Digoel Bapak Benediktus Tambonop, S.Ip. dengan mengajak seluruh warganya agar tidak terprovokasi oleh berita-berita atau informasi yang mengandung unsur SARA. Bupati juga akan menyediakan rumah tinggi dimana rumah tersebut akan digunakan untuk tempat ajang silahturahmi dan musyawarah bagi tokoh masyarakat, agama dan adat yang ada di Boven Digoel. Diharapkan dengan adanya rumah tinggi tersebut terjalin komunikasi yang baik antar masyarakat.
(Dian)