Jurnalline.com, Tangerang – Setelah sukses dengan penerapan manajemen safari shalat subuh dan berbagai aktifitas sosial lainnya, Dalam upaya memperbaiki tata kelola manajemennya forum masjid mushola bumi serpong damai bersama puluhan jamaahnya melakukan study banding ke Jogja. Selain melakukan pertemuan dengan pengurus SKM Masjid jogokariyan Perjalanan selama 3 hari (25-27) tersebut juga dimanfaatkan mengunjungi kantor PB Muhammadiah Jogjakarta.
Haji Tursilo pengurus yang lebih dekat dengan para awak media menyampaikan bahwa keberangkatan FMMBSD dalam rangka studi banding dan tidak ada tujuan lain selain bertukar informasi dan sharing manajemen, ” sekitar puluhan jamaah akan ikut serta ke jogja untuk mengenal lebih dekat dengan pengurus masjid jogokariyan, apalagi masjid jogokariyan dikenal sebagai masjid peradaban modern yang kuat ruh soliditas jamaahnya, “ Tandas Tursilo kepada awak media, Sabtu (22/11)
“ Masjid jogokariyan dikenal dengan sholat subuhnya sebab di masjid ini jamaah yang melakukan sholat subuh sebanyak melakukan sholat jumat, bahkan mampu memakmurkan masyarakat muslim di sekitarnya,” tambahnya.
Sementara Faisal yang kini aktif mengurusi baitul yatim juga kordinator aksi 212 di Jakarta, dalam kesempatannya juga mengatakan bahwa keberangkatan FMMBSD ke Jogjakarta selain studi banding juga menghadiri resepsi pernikahan putra haji eko ( Pengurus FMMBSD – Red ) selain itu disempatkan juga untuk berkunjung ke pengurus besar muhammadiah Jogja.
“ semoga rekan-rekan media juga bisa meliput langsung kegiatan FMMBSD baik di jogja dan aksi bela Islam pada tanggal 2 desember ini, ” pungkas Faisal.
Terpisah mas galih ( biasa wartawan menyebutnya.red ) salah satu panitia dan pengurus Masjid jogokariyan mengakui jika keberadaan FMMBSD ke Masjid jogokariyan selain studi banding juga bersilahurahmi,” FMMBSD selain belajar manajemen juga ingin mengadopsi program keberhasilan sebuah Masjid, sebab kami lebih mengutamakan memakmurkan Masjid, sehingga peranan masjid bagi masyarakat sekitar dan di kawasan Masjid ikut merasakannya juga, untuk apa Masjid bagus dan mewah jika masyarakat sekitar masjid banyak yang kelaparan dan susah hidupnya,” pungkas Galih.
( Tb )
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media