Jurnalline.com, Tangerang – Penutupan acara Tanwir (PP) Pemuda Muhammadiyah, bertema Meninggikan Akhlak, Membumikan Dakwah untuk Indonesia yang Berkemajuan berlangsung hikmat saat penutupan acara dihadiri PRESIDEN RI JOKOWIDODO di cipondoh, Rabu (30/11/16).
Acara Tanwir yang di adakan sejak 28 november 2016 tersebut diadakan di Hotel Narita Kel.cipondoh Kec.Tangerang Kota Tangerang Banten. Tamu undangan yang hadir dalam Tanwir itu adalah Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua PP Nasyiatul Aisyiyah (NA) Dyah Puspitarini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang
Ikut berpartisipasi pula dalam acara tersebut yaitu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), dan seluruh organisasi otonom (ortom) Kota Tangerang. Acara semakin semarak dan ramai, karena dihadiri juga oleh para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Diperkirakan jumlah peserta yang terdaftar adalah sebanyak 161. Mereka merupakan wakil dari seluruh Indonesia. Dimana tiga peserta mewakili Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah dan dua peserta mewakili Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah.
Dalam acara itu juga akan dilaunching mars dan wajib Kokam: Inilah Lirik Mars KOKAM yang Dilaunching dalam Tanwir I Pemuda Muhammadiyah. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian seragam Kokam sebagai simbol nasionalisme dalam menjaga integritas.
Dahnil berharap acara tanwir ini dapat menghasilkan putusan-putusan yang baik. Sehingga Pemuda Muhammadiyah bisa semakin maju dan bermanfaat bagi umat.
“Saya mengharapkan dari tanwir ini bisa melahirkan ide-ide cemerlang yang bermanfaat bagi umat,” harapnya.
Selain Presiden, hadir juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, serta Plt Gubernur Banten dan Walikota Tangerang.
Sementara dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah tampak pula antara lain Haedar Nashir, Suyatno, Abdul Mu’thi, Rektor Univeritas Muhammadiyah Tangerang Ahmad Baidhawi, dan juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Mengawali sambutannya, Dahnil meneriakkan takbir dan merdeka. Di hadapan Presiden, Dahnil menjelaskan takbir dan merdeka merupakan salam khas Pemuda Muhammadiyah.
“Salam tadi merupakan simbol bahwa kami harus terus merasa kecil di hadapan Allah. Salam tadi juga menjadi simbol bahwa dengan kalimat takbir itulah kita merdeka,” ucapnya.
Namun dia menyesalkan setiap kali mereka memekikkan takbir dituduh radikalis. Padahal, Pemuda Muhammadiyah punya komitmen untuk merawat keberagaman dan kebhinnekaan dan itu sudah dibuktikan.
“Kami di Pemuda Muhammadiyah seialu diajarkan tentang akhlak keberagaman,” tandasnya.
Kepada Presiden, Dahnil juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan hadir untuk menutup Tanwir I Pemuda Muhammadiyah. Padahal sejatinya, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas. “Ini buktinya, Presiden kita peduli dengan Pemuda Islam,” ucapnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Di sela kesibukan sebagai Kepala Negara, Presiden berkenan hadir bahkan membatalkan agenda rapat kabinet. “Dua menteri yang harus ikut rapat juga diajak kesini,” ucap Haedar dalam pidatonya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Syahputra Batubara meresa terkesan dengan hadirnya Presiden RI “jokowidodo”.
Dahnil juga merasa tersanjung atas kehadiran Presiden Jokowi. Dia mendapat informasi, Jokowi bahkan membatalkan rapat untuk hadir di acara ini.
“Itu jadi pesan penting bahwa Pak Presiden kita peduli dengan pemuda bangsa,” ujar Dahnil.
(ABIDIN/die/red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media